CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

About Me

Foto Saya
fahmi setyansah amari
saat ini masih aktif sebagai mahasiswa unair di fakultas ekonomi dan bisnis tepatnya jurusan d3 manajemen perkantoran
Lihat profil lengkapku

ini pak pelatih

ini pak pelatih
Divaldo Aves

sriker andalan

sriker andalan
Barisic

Jumat, 01 Mei 2009

Misi Sapu Bersih Poin

Jamu Persis Besok

SURABAYA - Persebaya Surabaya berpeluang mewujudkan target sapu bersih laga kandang pada putaran kedua Divisi Utama Liga Indonesia (Ligina) 2008/2009. Dalam lima pertandingan di kandang sebelumnya, tim berjuluk Green Force tersebut sukses memetik kemenangan.

Kans untuk menyapu bersih laga kandang selama putaran kedua terbentang lebar. Sebab, pada laga kandang pemungkas besok (2/5), mereka akan menghadapi tim papan bawah, Persis Solo, di Gelora 10 Nopember.

Persis saat ini tergolek di peringkat ke-13 klasemen sementara di antara 14 peserta wilayah timur. Persebaya saat ini adalah pemimpin klasemen wilayah timur. ''Kami harus menang melawan Persis. Sebab, ini adalah kesempatan kami untuk menyapu bersih poin,'' papar Ibnu Grahan, asisten pelatih Persebaya, kemarin (30/4).

Kendati hanya mengahadapi tim lemah, dia menolak anggapan bahwa Persebaya akan bermain setengah-setengah atau hanya bereksperimen. ''Kami tidak boleh meremehkan lawan. Itu akan berbahaya bagi kami,'' ujar mantan kapten Persebaya tersebut.

Menurut Ibnu, secara umum, kondisi fisik pasukannya cukup baik, kecuali Anderson da Silva yang masih dalam pemulihan cedera lutut. ''Anderson tadi latihan. Tapi, kalau untuk main, saya masih belum bisa bilang,'' paparnya. Mengenai penentuan pemain yang akan diturunkan pada laga itu, dia harus menunggu perkembangan terakhir.

Kemenangan pada laga kontra Persis tersebut memiliki arti ganda bagi Persebaya. Selain menjaga rekor kemenangan di kandang, tiga poin akan memastikan Persebaya tetap menjadi pemuncak klasemen sementara. Sebab, pada saat bersamaan, Persema melakoni laga away melawan Persibom Bolaang Mongondow. Saat ini, dua tim tersebut sama-sama mengemas nilai 52. Jadi, tidak ada pilihan lain bagi Persebaya untuk mengamankan takhta, kecuali dengan kemenangan.

Pagi ini, Persebaya akan melakukan latihan terakhir sebelum menyongsong laga itu. Selanjutnya, Persis dijadwalkan datang ke Gelora 10 Nopember, Surabaya, untuk mencoba lapangan.

Panpel Persebaya berharap, laga tersebut akan disaksikan banyak penonton. Meski pada laga-laga sebelumnya penonton yang datang ke stadion tergolong sedikit, pada laga kontra Persis ini, mereka yakin bahwa penonton akan berlimpah.

Paulus Helly Suyanto, ketua panpel Persebaya, menyatakan akan mencetak 20 ribu tiket untuk laga itu. ''Ini kan pertandingan terakhir Persebaya di kandang. Jadi, kami yakin, pasti banyak penonton yang datang,'' ungkapnya.

Ancam Laporkan ke Polisi

Enam pemain yang dilepas Persebaya sedang diuji kesabarannya. Janji Persebaya untuk melunasi kompensasi senilai sekali gaji kepada mereka ternyata hanya isapan jempol.

Sebelumnya, pengurus berjanji akan melunasi kewajiban pada 30 April. Tapi, janji tersebut meleset. Para pemain pun kembali terombang-ambing dalam ketidakpastian. Enam pemain yang dilepas pada akhir putaran pertama lalu adalah Bejo Sugiantoro, I Putu Gede, Jordie Kartiko, Rustanto Sri Wahono, M. Fachrudin, dan Kurnia Sandy.

Fachrudin yang mewakili kawan-kawannya menyatakan, janji untuk membayar pada 30 April tidak dipenuhi. Sebagai gantinya, pengurus melalui Ketua Harian Persebaya Cholid Ghoromah berjanji akan membayar gaji mereka maksimal sampai 10 April. Itu dilakukan bersamaan dengan batas akhir pembayaran gaji pemain Persebaya setiap bulannya.

''Saya sudah bertemu dengan Pak Cholid. Dia bilang, kami harus bersabar untuk menunggu kompensasi,'' katanya. ''Kata Pak Cholid, pengurus akan mengupayakan membayar kami maksimal bareng anak-anak pemain Persebaya,'' lanjut pria yang sampai saat ini masih belum punya klub tersebut. Menurut dia, pertemuan dirinya dengan Cholid terjadi 29 April lalu di Hotel Elmi, Surabaya.

Fachrudin yang saat ini sibuk melatih Surabaya Football Club (SFC), klub internal Persebaya, menyatakan mau bersabar. Tapi, kesabaran itu ada batasnya. ''Kalau sampai batas waktu yang mereka tentukan kompensasi belum dibayar, kami akan melaporkan mereka kepada polisi,'' tegasnya.

Menurut dia, yang akan dilaporkan bukan orang per orang, melainkan Persebaya sebagai sebuah institusi. ''Jadi, bukan hanya Pak Cholid yang kami laporkan. Tapi, Pak Saleh (Ismail Mukadar, Red), selaku ketua umum Persebaya,'' ungkapnya. Dia bilang, keputusan itu adalah kesepakatan antara dirinya dan lima pemain lain yang dilepas Persebaya.

Kompensasi Masih Kabur

Hari Ini Batas Akhir Pembayaran

SURABAYA - Pelepasan enam pemain pada akhir putaran pertama lalu ternyata belum cukup menyelesaikan problem keuangan Persebaya. Enam pemain Persebaya yang dilepas pada 18 Desember tahun lalu tersebut belum mendapatkan kompensasi.

Padahal, saat itu, kubu Persebaya menyanggupi akan memenuhi kewajiban tersebut akhir April ini. Hingga kemarin (29/4), kewajiban itu belum juga dipenuhi oleh klub berjuluk Green Force tersebut. Padahal, April hanya menyisakan hari ini.

Fakhrudin, salah seorang pemain yang masih berharap keluarnya kompensasi, menyatakan belum mendapatkan sinyal keluarnya dana itu. ''Kata Pak Cholid (Ketua Harian Persebaya Cholid Ghoromah, Red) kami disuruh menunggu,'' ujarnya.

Manajer Persebaya Indah Kurnia menjelaskan, pihaknya sudah berupaya menjadi fasilitator agar masalah tersebut segera selesai. ''Kemarin (28/4), saya bertemu dengan Pak Saleh (Ketua Umum Persebaya Saleh Mukadar) di Hotel Sheraton dan sudah saya tanyakan,'' katanya. Wanita asli Surabaya itu menceritakan bahwa Saleh akan tetap memenuhi kewajiban Persebaya tersebut.

Lantas kapan? Menurut Indah, Saleh ingin membicarakan hal itu dengan Cholid lebih dulu. Sayang, Cholid belum bisa dikonfirmasi. Pada 6 April, para pemain yang dilepas mendatangi mes Persebaya. Mereka ingin menanyakan kejelasan kompensasi tersebut. Mereka membuat surat bermeterai yang berisi kejelasan waktu cairnya dana itu. Tapi, hal tersebut hanya bertepuk sebelah tangan. Tak seorang pun dari Persebaya yang mau menandatangani surat itu.

Indah mengungkapkan, surat tersebut sebenarnya tidak terlalu penting untuk ditandatangani. ''Sebab, saat ini yang terpenting bukanlah tanda tangan, tapi dana Persebaya,'' jelasnya.

Kalau Persebaya memang mempunyai dana, pemain tidak perlu menunggu lama. ''Ya tinggal diberikan dan kemudian pemain juga menandatangani pernyataan resmi bahwa permasalahan dengan Persebaya sudah beres,'' paparnya.

Kalaupun ada MoU, menurut Indah, hal itu seharusnya dilakukan ketika Persebaya kali pertama memberikan pernyataan mengenai kompensasi tersebut. Dia menjelaskan, kondisi keuangan Persebaya pada awal bulan ini memang tidak begitu menguntungkan. ''Buktinya, awal bulan lalu, gaji pemain hanya 50 persen,'' tuturnya

Makin Padu, Saling Melengkapi

SERANGKAIAN hasil positif Persebaya pada putaran kedua Divisi Utama musim ini tak bisa dilepaskan dari peran Taufiq dan Andik Vermansyah. Duet gelandang mungil tersebut seakan menjadi roh permainan tim berjuluk Green Force itu.

Taufiq bertingi badan 164 cm dan Andik 162 cm. Kendati demikian, menonjolnya peran dua pemain muda tersebut tetap melewati proses yang cukup panjang.

Setelah Javier Roca hijrah ke tim kota tetangga, Gresik United (GU), Persebaya seakan kehilangan nyawa. Itu wajar. Sebab, Roca adalah pemain yang memiliki kemampuan bagus sebagai playmaker. Akibatnya, lini tengah Persebaya menjadi kurang kreatif dan kerap menjadi kartu mati bagi tim yang bermarkas di Gelora 10 Nopember, Surabaya, tersebut.

Namun, pada tiga laga home terakhir, lini sentral tim warga Kota Pahlawan itu kembali dinamis. Hal tersebut tidak lepas dari semakin padunya duo pemain hasil binaan kompetisi internal Persebaya itu. ''Dua pemain tersebut memang semakin baik dan kompak karena mereka sering bermain bersama. Otomatis, mereka saling tahu satu sama lain,'' papar Ibnu Grahan, asisten pelatih Persebaya.

Menurut dia keunggulan tersebut merupakan perpaduan kecepatan yang dimiliki Andik serta visi dan fisik yang dimiliki Taufiq. Sebelumnya, dua pemain itu belum terlihat kompak. Sebab, pada putaran pertama, Andik lebih sering masuk sebagai pemain pengganti. Sejak Roca keluar, dia menjadi pilihan utama. ''Saya tidak menyangka bisa menjadi pemain inti. Sebelumnya, saya hanya berharap bisa belajar sepak bola di Persebaya,'' ungkapnya.

Kemarin (28/4), demonstrasi kemampuan mereka tampak jelas saat Persebaya ditantang PSS Sleman. Pada laga itu, Persebaya menang 2-1. Dua gol kemenangan Persebaya adalah sumbangan dua pemain tersebut. Uniknya, dua gol itu sekaligus menjadi gol kedua mereka pada Divisi Utama musim ini. ''Saya bersyukur bisa mencetak dua gol beruntun pada dua pertandingan. Gol itu untuk keluarga, tim, dan seluruh pendukung Persebaya,'' kata Taufiq.

Tertolong Duet Mungil

Green Force Kembali ke Puncak

SURABAYA - Persebaya Surabaya kembali merebut puncak klasemen sementara Divisi Utama 2008/2009 Wilayah Timur. Keberhasilan tersebut diperoleh setelah tim asal Kota Pahlawan tersebut memetik kemenangan 2-1 (1-1) atas PSS Sleman di Gelora 10 Nopember, Surabaya, kemarin (28/4). Hasil itu juga tak lepas dari kekalahan 1-3 Persema Malang oleh Persigo Gorontalo.

Meski berstatus penguasa klasemen, poin Persebaya masih sama dengan Persema. Saat ini, kedua tim berhasil mengoleksi 52 poin dari 23 laga. Tapi, Persebaya memiliki surplus gol 25, sedangkan Persema hanya 19.

''Kami bersyukur, anak-anak sudah bermain habis-habisan. Dengan kemenangan ini pula, kami bisa kembali ke puncak,'' papar Ibnu Grahan, asisten pelatih Persebaya, setelah pertandingan.

Para pendukung tim berjuluk Green Force tersebut patut berterima kasih kepada duet gelandang mungil Persebaya, Taufiq dan Andik Vermansyah. Dua pemain muda itulah yang menyelamatkan Persebaya dari kekalahan.

PSS sempat membuat para suporter Persebaya terdiam setelah unggul lewat gol pada menit ke-29 yang lahir melalui heading Slamet Nurcahyo.

Tapi, Andik menyamakan kedudukan satu menit menjelang babak pertama bubar melalui tendangan kerasnya dari luar kotak penalti yang tak mampu dijangkau kiper PSS Roni Sutanto. Pada menit ke-52, giliran Taufiq membuat gol sekaligus memastikan kemenangan Persebaya. Gol yang dicetak pemain bernomor punggung 8 itu juga lewat tendangan keras dari luar kotak penalti.

''Sebenarnya kami berharap bisa menahan imbang. Tapi, kami gagal mengatasi tekanan dan akhirnya kalah,'' ujar Lafran Pribadi, asisten pelatih PSS.

Poin memang gagal dibawa pulang tim berjuluk Elang Jawa tersebut. Kendati demikian, PSS yang mayoritas dihuni pemain muda tersebut sanggup menyuguhkan permainan menawan. Kecepatan para pemain PSS beberapa kali mampu menghadirkan teror bagi lini belakang Persebaya. Selain Slamet, M. Basri, yang masuk menggantikan Sinangjono, beberapa kali mampu lolos dari kawalan para pemain belakang Persebaya.

Barisan belakang Persebaya harus mendapat perhatian khusus dalam pertandingan kemarin.(nar/diq)

Susunan Pemain:

Persebaya (3-5-2):

27-Endra Prasetya (g/k), 75-Joao Bosco Cabral/25-Sunaji (28'), 4-Nugroho Mardiyanto, 17-Bobby Satria, 2-Mat Halil, 15-Anang Ma'ruf, 88-Andri Budianto, 8-Taufiq, 10-Andik Vermansyah, 9-Jairon Feliciano/75-Purwanto (51'), 20-Andi Oddang/14-Lucky Wahyu (66').

Pelatih: Arcan Iurie

PSS (3-5-2):

30-Roni Sutanto/1-Yuli Hartono (9/55'), 6-Abda Ali, 2-Facrudin, 32-Peter Lipede, 23-Agus Purwoko (k), 52-Anwarudin, 81-Kukuh Andriyono, 20-Anang Hadi/77-Eka Santika (82'), 11-Slamet Nurcahyo, 24-Busari, 19-Sinangjono/86-M. Basri (56').