SURABAYA - Kesalahan seharusnya tidak diulangi untuk kali kedua. Tapi, itulah yang justru dilakukan Persebaya. Duet penyerang Jairon Feliciano dan Batoum Roger terbukti tidak manjur ketika melakoni laga perdana di putaran kedua Divisi Utama melawan PSIM Jogja di Gelora 10 Nopember, Surabaya, 16 Februari lalu. Saat Purwanto masuk menggantikan Jairon, justru permainan semakin membaik. Itu membuktikan bahwa duet tersebut harus diceraikan karena mereka tak bisa dimainkan bersamaan. Tak heran, saat duet striker Afrika tersebut dimainkan di pertandingan menantang tuan rumah Perseman Manokwari pada 22 Februari lalu, mereka kembali mandul. Akibatnya, Persebaya harus pulang dengan kekalahan 0-1 karena mereka tak mampu membalas gol tunggal tuan rumah yang diciptakan Oyedepo George. Melihat kenyataan itu, dalam laga melawan Persigo Gorontalo di Stadion Merdeka besok (28/2), tim pelatih Persebaya tampaknya benar-benar akan menceraikan duet itu. Duet tukang gedor akan dikembalikan kepada pasangan lawas, Jairon dan Purwanto. Hal tersebut berdasar pernyataan Asisten Pelatih Persebaya Ibnu Grahan. ''Nanti pasti ada rolling,'' ujarnya ketika dihubungi kemarin (26/2). ''Tapi, susunan pemain masih akan ditentukan besok (hari ini, Red),'' tambahnya. Namun, keputusan itu bukan semata ditentukan karena produktivitas. Tapi, karena Batoum mengalami cedera. ''Batoum cedera lutut, tapi tidak parah. Karena itu, kami harus mengistirahatkannya,'' jelas Ibnu. Duet Jairon-Batoum tersebut dipilih karena kondisi Purwanto yang belum pulih secara mental pascacedera lutut yang menderanya. Padahal, dua pemain itu adalah mesin gol sejati Persebaya musim ini. Kedua pemain tersebut sudah menyumbangkan 14 gol di Kompetisi Divisi Utama Ligina 2008/2009 dan Copa Indonesia IV. Persebaya kemarin sudah mulai berlatih di bawah arahan pelatihnya, Arcan Iurie. Mereka menargetkan bisa melanjutkan perjalanan ke Bolaang Mongondow melawan Persibom (4/3) dengan membawa poin. Ibnu menyatakan, para pemainnya akan diinstruksi untuk kembali bermain dengan gaya Persebaya yang mengandalkan kecepatan. ''Lapangan di sini lebih bagus daripada di Manokwari. Saya harap, ciri permainan Persebaya bisa keluar,'' tuturnya.Sementara itu, tuan rumah ingin membalas kekalahan atas Persebaya di putaran pertama lalu. Ketika itu, mereka dikandaskan Endra Prasetya dkk lima gol tanpa balas. ''Kami yakin menang. Tidak perlu 5-0, 1-0 saja sudah cukup, asal bisa menang,'' kata Welly Podungge, pelatih Perisgo, ketika dihubungi.
About Me
- fahmi setyansah amari
- saat ini masih aktif sebagai mahasiswa unair di fakultas ekonomi dan bisnis tepatnya jurusan d3 manajemen perkantoran
ini pak pelatih

Divaldo Aves
Jumat, 27 Februari 2009
Green Force Tanpa Anang
Diposting oleh fahmi setyansah amari di 2/27/2009 01:24:00 AM 0 komentar
Selasa, 24 Februari 2009
Kalah Tandang Perdana
Ibnu: Kepemimpinan Wasit Buruk
MANOKWARI - Laga tandang perdana Persebaya Surabaya di putaran kedua Kompetisi Divisi Utama Ligina 2008/2009 dilalui dengan pahit. Melawat ke Stadion Sanggeng, Manokwari, kemarin (24/2), anak didik Arcan Iurie itu harus mengakui keunggulan tuan rumah Perseman 0-1 (0-0). Satu-satunya gol tim berjuluk Hino Cofu (Ular Putih) tersebut dicetak legiun asing asal Nigeria, George Oyedepo, pada menit ke-78.Menurut Asisten Pelatih Persebaya Ibnu Grahan yang dihubungi kemarin (24/2), wasitlah yang berpengaruh memberikan kemenangan kepada tuan rumah. Wasit yang memimpin laga itu adalah Harianto dari Makassar. Mantan pemain Persebaya tersebut menambahkan, sebenarnya semangat pemain-pemainnya untuk menang sudah cukup besar. Tapi, mental mereka drop karena wasit tampak berat sebelah. ''Anak-anak lebih banyak bermain bola panjang. Padahal, instruksinya adalah bermain bola-bola pendek,'' terangnya. ''Buruknya kepemimpinan wasit berpengaruh pada permainan anak-anak,'' ujarnya mencari biang kekalahan. Selain itu, Ibnu mengeluhkan jeleknya lapangan. Mengenai lawan, dia menyatakan permainan tim arahan Safrudin Fabanyo tersebut sebenarnya tidak terlalu bagus.Dia menjelaskan, Yance Aronggear dkk lebih banyak mengeksploitasi keunggulan fisik mereka. ''Perseman lebih mengandalkan fisik daripada teknik,'' tuturnya. Fabanyo sendiri mengaku puas bisa memetik kemenangan. Tapi, dia kurang puas atas jumlah gol yang berhasil dimasukkan ke gawang Persebaya. Menurut dia, timnya bisa menang lebih besar jika lini depannya lebih tenang dalam mengeksekusi peluang. ''Lini depan kami perlu dibenahi lagi. Seharusnya kami bisa menang lebih besar kalau penyelesaian mereka bagus,'' tegasnya. Meski harus menelan kekalahan, hasil tersebut tak berpengaruh terhadap posisi Persebaya di klasemen sementara wilayah timur. Tim yang bermarkas di Gelora 10 Nopember, Surabaya, itu tetap bercokol di posisi puncak dengan raihan 37 poin. Bagi Persebaya, ini adalah kekalahan kedua sepanjang kompetisi. Sebelumnya, mereka dikandaskan Persibo Bojonegoro di laga kandang. Sedangkan Perseman naik satu setrip ke posisi kelima menggeser PSIR Rembang dengan koleksi nilai 28
Diposting oleh fahmi setyansah amari di 2/24/2009 04:04:00 PM 0 komentar
Redam Faktor Nonteknis Jelang Lawan Perseman
Diposting oleh fahmi setyansah amari di 2/24/2009 03:58:00 PM 0 komentar
Selasa, 17 Februari 2009
Hanya Tampil Seadanya
Diposting oleh fahmi setyansah amari di 2/17/2009 07:54:00 AM 0 komentar
Pemain Baru Belum Penuhi Harapan
PARA pemain baru Persebaya belum mampu memenuhi harapan publik bola Kota Pahlawan. Dari enam pemain yang baru saja direkrut tim yang diarsiteki Arcan Iurie bulan lalu itu, di laga kontra PSIM kemarin dua di antaranya dimainkan. Mereka adalah penyerang asal Kamerun Batoum Roger dan bek Joao Bosco Cabral. Sedangkan seorang lainnya, Andri "Gepeng" Budianto tak dimainkan. Namanya hanya menghiasai line-up. Tapi, masuknya suntikan tenaga baru, ternyata tak mampu mengangkat permainan Persebaya. Pada laga kontra tim berjuluk Laskar Mataram di Gelora 10 Nopember, Surabaya, kemarin (16/2), dua pemain, yang dimainkan itu, kebetulan adalah mantan anak didik Iurie di Persija Jakarta.Batoum yang sehari sebelum laga (15/2) sesumbar bisa mengoyak jala lawan, terlihat belum mampu tampil maksimal. Tampak sekali dia belum mampu menjalin kerjasama dan komunikasi dengan duetnya di depan, Jairon Feliciano, dan Purwanto. Sepak terjangnya di kotak penalti PSIM juga belum mampu menghadirkan teror mencekam bagi gawang tim yang dibesut Bambang Kawijiyono itu. ''Saya tidak tahu apa yang terjadi tadi, sampai saya gagak mencetak gol,'' ujar pemain yang di putaran pertama lalu membela Semen Padang itu. Dia mengakui, di laga itu, dirinya belum mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya. ''Semoga di laga selanjutnya saya bisa membuat gol,'' harap pemain berumur 30 tahun tersebut. Tak beda dengan Batoum, Bosco yang dipasang sebagai stopper juga tak bisa disebut tampil cemerlang. Mantan punggawa Persija Jakarta tersebut sering terlambat menutup pergerakan pemain tim tamu. Bukan hanya itu, pemain berumur 33 tahun itu juga sering berbuat keras menjurus kasar saat berusahan menghadang serbuan lawan
Diposting oleh fahmi setyansah amari di 2/17/2009 07:53:00 AM 0 komentar
Bombardir Gawang Tamu
Diposting oleh fahmi setyansah amari di 2/17/2009 07:50:00 AM 0 komentar
Debutan Sudah Berani Sumbar
PERSEBAYA Surabaya memiliki enam amunisi baru untuk menggantikan tujuh pemainnya yang dilepas. Mereka adalah Batoum Roger (Kamerun/penyerang), Mourad Faris (Maroko/gelandang), Andri "Gepeng" Budianto (gelandang), Joao Bosco Cabral (belakang), Sunaji (belakang), serta Khoirul Iqbal Hasballah (kiper).
Kontribusi para pemain anyar itu bisa dinilai bersama oleh publik Kota Pahlawan di Gelora 10 Nopember, Surabaya, sore ini. Di laga perdana putaran kedua Kompetisi Divisi Utama Ligina 2008/2009 tersebut, Persebaya akan meladeni tantangan PSIM Jogja.
Melihat beberapa latihan terakhir Persebaya, di antara enam pemain itu, yang akan masuk line-up mungkin adalah Batoum Roger, Gepeng, dan Bosco. Batoum bisa saja langsung dimainkan sejak awal, bertandem dengan Jairon Feliciano. Sedangkan Gepeng bisa menjadi pelapis Lucky Wahyu dan Bosco bisa dijadikan sebagai alternatif di lini belakang.
Para pemain tersebut menyatakan siap melakukan debut. Bahkan, Batoum berani sesumbar akan mencetak gol jika diturunkan. Padahal, di sebuah partai uji coba melawan Villa Royal Anak Bangsa (VRAB), klub internal Peresebaya (6/2), dia tak mampu mencetak gol. ''Saya siap main kalau diberi kesempatan. Kalau main, pasti saya akan mencetak gol,'' tegas Batoum kemarin (15/2).
Sementara itu, Gepeng menyatakan berharap diberi kesempatan untuk bermain. Dia pun yakin tidak akan kesulitan untuk berdaptasi dengan permainan Persebaya jika diturunkan. ''Saya sudah mengerti gaya Persebaya. Itu karena saya sudah kenal sebagian besar pemain di sini,'' urai mantan pemain Gresik United (GU) tersebut.
Masuknya enam pemain itu tak lepas dari badai yang sempat mampir ke mes Persebaya di Jalan Karanggayam, Surabaya, akhir tahun lalu. Saat itu manajemen terpaksa melepas enam pemain demi meringankan beban anggaran tim berjuluk Green Force tersebut. Tak tanggung-tanggung, di antara mereka ada Bejo Sugiantoro, sang kapten sekaligus ikon Persebaya.
Badai kian hebat melanda setelah Javier Roca, gelandang andalan sekaligus top scorer Green Force, berulah dan akhirnya didepak ke GU. Hilangnya tujuh pemain itu tentu membuat kekuatan Persebaya sedikit tereduksi. Beruntung, di babak 24 besar Copa Indonesia IV, Green Force masih bisa menang agregat 3-2 atas Persiwa Wamena.
Diposting oleh fahmi setyansah amari di 2/17/2009 07:48:00 AM 0 komentar
Selasa, 10 Februari 2009
Tidak Pilih-Pilih Lawan
Babak 16 Besar Copa Indonesia IV SURABAYA - Persebaya Surabaya menebar ancaman di babak 16 besar Copa Indonesia IV. Pelatih Persebaya Arcan Iurie menegaskan, tim yang dipolesnya tidak akan memilih-milih lawan pada babak 16 besar yang akan diundi hari ini. Bahkan, dia menyambut tantangan pelatih Persipura Jayapura Jacksen F. Tiago yang mengatakan ingin bertemu dengan tim berjuluk Green Force tersebut. ''Persipura tim bagus. Buktinya, mereka saat ini berada di puncak klasemen sementara Djarum Indonesia Super League (DISL),'' tuturnya ketika ditemui di mes Persebaya kemarin (9/2). ''Tapi, kami siap melawan mereka,'' tambahnya.Sejauh ini, di ajang Copa Indonesia IV, tim kebanggaan Kota Pahlawan itu memang memiliki catatan bagus saat melawan tim asal Papua. Di babak 24 besar lalu, mereka menyingkirkan Persiwa Wamena, tim asal Papua yang juga menduduki papan atas DISL. Di Stadion Pendidikan, Wamena, mereka menyerah 0-2. Tapi, Bobby Satria dkk membalasnya dengan kemenangan 3-0 di Gelora 10 Nopember, Surabaya. Hasil itu membuat mereka lolos dengan agregat 3-2. Pelatih yang mengawali karir di tanah air bersama Persija Jakarta tersebut mengatakan, seluruh tim yang lolos ke babak 16 besar punya kualitas mumpuni. Menurut Iurie, di ajang copa, tim-tim yang berkompetisi di DISL maupun Divisi Utama memiliki peluang sama untuk menjadi jawara. ''Copa memiliki sistem berbeda dengan kompetisi reguler. Karena itulah, siapa juara ajang ini tidak bisa diprediksi,'' urai pelatih asal Moldova tersebut. Dengan sistem home and away di setiap babak, setiap tim harus benar-benar berkonsentrasi di dua laga itu. Begitu seterusnya sampai masuk ke partai pemungkas. ''Di copa setiap tim harus memiliki konsentrasi ekstra karena tidak ada waktu untuk menebus kesalahan,'' jelasnya. ''Berbeda dengan sistem yang dipakai di kompetisi reguler, di mana masih ada banyak laga untuk mengejar poin,'' lanjutnya. Sementara itu, ketika ditanya soal target Persebaya di Copa Indonesia IV, pelatih yang membesut Persik Kediri di putaran pertama DISL tersebut tak mau menjawab dengan jelas. Iurie menyatakan, target utamanya musim ini ialah membawa Green Force lolos ke DISL musim depan. Tapi, dia juga tetap akan berkonsentrasi di setiap laga copa. ''Siapa pelatih yang tidak ingin timnya jadi juara. Jadi, kami berusaha sekuat tenaga untuk meraih hasil itu,'' tandas pelatih yang suka memancing tersebut.
Diposting oleh fahmi setyansah amari di 2/10/2009 12:59:00 AM 0 komentar
Belum Punya Kerangka Tim
Persebaya Surabaya masih belum memiliki kerangka starting eleven. Padahal, kurang dari sepekan lagi, mereka akan bertarung di putaran kedua Kompetisi Divisi Utama wilayah timur. Hal tersebut diakui Arcan Iurie, pelatih tim berjuluk Green Force itu. Iurie menyatakan saat ini masih belum bisa menentukan kerangka tim inti yang akan diturunkan dalam laga kontra PSIM Jogjakarta pada 16 Februari mendatang di Gelora 10 Nopember, Surabaya. Kerangka tersebut, jelas Iurie, belum disusun karena dirinya masih ingin melihat perkembangan permainan anak-anak didiknya lebih lanjut. ''Persebaya memiliki banyak pemain berkualitas. Terus terang, saya bingung untuk menentukan siapa yang harus main duluan,'' terangnya kemarin (9/2). Pelatih asal Moldova tersebut menambahkan, dirinya tidak mau gegabah dalam membangun kerangka tim. Menurut dia, kebingungan yang dialaminya saat ini hal yang wajar dan positif. ''Saya memang sedang bingung. Tapi, ini baik daripada saya bingung karena tidak ada pemain yang bagus,'' paparnya. Dia mengungkapkan, kerangka tim utama untuk melawan PSIM kemungkinan baru akan tampak setelah Green Force mengadakan pertandingan internal besok (11/2). Sebab, dari situ dia bisa menilai siapa pemain yang siap bermain di pertandingan perdana nanti. Dia pun tak memberikan jaminan bagi Batoum Roger yang dikontrak tanpa seleksi untuk langsung masuk tim inti. Menurut mantan pelatih Persik Kediri tersebut, saat ini seluruh pemain punya peluang dan kualitas untuk menjadi pemain inti. ''Saya tidak mau pemain-pemain yang bagus dan siap tampil harus duduk di bangku cadangan,'' tegas Iurie. ''Karena itu, kami harus menemukan strategi yang tepat untuk menampung mereka'' lanjutnya. Iurie malah mengeluhkan performa Jairon Feliciano. Menurut dia, saat ini Jairon hanya mengeluarkan 80 persen kemampuannya. Iurie memperingatkan, saat ini itu memang sudah cukup. Tapi, kalau terus-menerus begitu, pemain asal Brazil tersebut akan kalah bersaing.
Diposting oleh fahmi setyansah amari di 2/10/2009 12:57:00 AM 0 komentar
Genjot Adaptasi Mourad-Batoum
SURABAYA - Para punggawa Persebaya harus menunggu sampai 16 Februari untuk beraksi. Lawan yang akan mereka hadapi adalah PSIM Jogjakarta. Sejatinya, tim berjuluk Green Force itu bakal melakoni laga perdana putaran kedua Kompetisi Divisi Utama wilayah timur pada 12 Februari kontra Persiba Bantul. Tapi, karena bentrok dengan jadwal pelantikan gubernur Jatim, laga tersebut ditunda. Artinya, Persebaya memiliki waktu sepekan sebelum bertarung di markas mereka, Gelora 10 Nopember, Surabaya. Arcan Iurie, pelatih Persebaya, menyatakan bahwa mundurnya jadwal itu sebenarnya bisa mengganggu mental bertanding pemain. Sebab, selama ini para pemain sudah siap berjibaku di lapangan. Tapi kenyataannya, mereka harus kembali menunggu. "Kalau mau jujur, sebenarnya pemain sudah capek berlatih. Mereka ingin segera main," terang pelatih asal Moldova itu kemarin (8/2). "Apalagi, mereka melihat klub-klub lain sudah kembali bertanding," tambahnya.Berubahnya jadwal tersebut membuat Iurie juga harus menyesuaikan program latihannya. Dia menuturkan, sebenarnya saat-saat ini pemain sudah cooling down menyongsong laga 12 Februari. Tapi, karena mundur, dia bakal kembali menggenjot latihan.Menurut dia, pengunduran jadwal tersebut juga membawa keuntungan bagi Persebaya. Mantan pelatih Persija Jakarta itu menambahkan, pengunduran tersebut membuatnya memiliki waktu lebih untuk memaksimalkan latihan, terutama memantapkan adaptasi para pemain barunya. Di antaranya, duo legiun asing anyar Persebaya, Batoum Roger dan Mourad Faris. "Secara umum, mereka adalah pemain-pemain berkualitas. Tapi, mereka masih butuh adaptasi," ungkap Iurie. Lambatnya adaptasi itu terlihat saat Persebaya beruji coba melawan klub internal Villa Royal Anak Bangsa (VRAB) 7 Februari lalu di Gelora 10 Nopember. Ketika itu Persebaya menang 6-0. Tapi, penampilan dua pemain tersebut belum selaras dengan permainan Persebaya. "Pelatih sudah bilang kepada saya untuk segera adaptasi. Semoga di waktu tersisa ini, saya bisa segera memenuhi keinginan pelatih," papar Mourad.
Diposting oleh fahmi setyansah amari di 2/10/2009 12:56:00 AM 0 komentar
Mourad Faris Berjuang Jadi Bagian Skuad Persebaya
Andalkan Bobby Satria Jalin Komunikasi Mourad Faris tak hanya harus beradaptasi dengan permainan Persebaya Surabaya. Sebagai pemain yang baru kali pertama di Indonesia, dia mesti menyesuaikan diri dengan budaya dan bahasa lokal.M. Dinarsa K., Surabaya Sebagai pemain asing baru, Mourad Faris tampak bingung ketika harus berinteraksi dengan kawan-kawannya di mes Persebaya. Sesaat dia berucap dalam bahasa Inggris, sembari tangannya menari dengan bahasa Tarzan.Pemain asal Maroko itu terpaksa harus melakukan itu. Sebab, tak banyak pemain Persebaya yang lancar berbahasa Inggris, apalagi Prancis atau Arab, tiga bahasa yang dikuasai Mourad. Tapi, itulah kesehariannya bergaul bersama rekan-rekan setimnya. Dia mengaku menikmatinya. ''Agak susah berkomunikasi. Tapi, saya tahu mereka baik sama saya,'' ujar pemain yang dikontrak Persebaya pada 31 Januari lalu tersebut.Dia mengaku tak pernah membayangkan akan berlabuh di Indonesia, negara yang bagi dia adalah negeri antah-berantah. Dia telah malang melintang di kawasan Timur Tengah. Tarik El Janaby, pemain PKT Bontang asal Maroko, adalah orang mengajak Mourad untuk melanjutkan langkahnya di Indonesia.Awalnya, Mourad berharap bisa bermain satu tim dengan mantan pemain Arema Malang tersebut. Tapi, keinginan itu tidak bisa terwujud. ''PKT membutuhkan gelandang bertahan. Saya tidak bisa bermain di posisi itu,'' katanya. Kebetulan, Persebaya sedang mengadakan seleksi untuk mencari pengganti tujuh pemainnya yang lepas. Tim berjuluk Green Force tersebut juga tengah membutuhkan pemain asing bertipe seperti Mourad. Setelah sekitar tiga pekan berjibaku dalam seleksi, pemain kelahiran 1 Januari 1985 itu akhirnya dikontrak. Kontrak baru tersebut otomatis harus membuatnya segera beradaptasi dengan permainan Persebaya. Sebab, dia masuk ke Persebaya di tengah kompetisi yang tengah bergulir. Apalagi, harapan para suporter kepadanya sangat tinggi. Sebab, mau tidak mau, Mourad mengisi posisi yang ditinggalkan Javier Roca yang merapat ke Gresik United (GU).Di luar lapangan, dia harus menyesuaikan diri dengan budaya dan adat lokal yang sangat jauh berbeda dengan negeri asalnya. Dia mengaku awalnya sempat tertekan dengan kondisi tersebut. ''Saya merasa sendiri karena tidak ada yang mengerti dengan omongan saya,'' kenangnya.Pemain bertinggi badan 172 cm itu mengatakan, hanya Bobby Satria yang bisa bertutur dalam bahasa Inggris. ''Bobby banyak membantu saya menerjemahkan perkataan teman-teman lainnya,'' ujarnya. Tapi, kalau Bobby tidak ada, Mourad terpaksa harus memeras keringat untuk menyampaikan maksudnya kepada kawan-kawannya. Untung, kemudian Batoum Roger datang ke mes Persebaya dan dikontrak bersamaan dengan Mourad tanpa melalui seleksi. Sebab, Roger bisa berbahasa Inggris dan Prancis. Selain itu, pemain asal Kamerun tersebut bisa berbahasa Indonesia. Tapi, di luar hari-hari latihan, Mourad tetap harus mengandalkan Bobby. Sebab, Roger tak tinggal di mes. Dia mengontrak rumah bersama keluarganya. Tapi, Mourad mengaku tak pernah kesepian. Sebab, rekan-rekan setimnya selalu menjadi kawan yang baik. Meski mengalami kendala verbal, menurutnya mereka selalu mau membantunya.
Diposting oleh fahmi setyansah amari di 2/10/2009 12:55:00 AM 0 komentar
Penuhi Batas Pendaftaran Pemain Kemarin
Manajemen Persebaya batal menunda mengontrak pemain asing. Pasalnya, batas waktu pendaftaran pemain tidak jadi 28 Februari, melainkan kemarin (31/1). Karena itu, manajemen langsung mengikat kontrak dua pemain asing, yakni Batoum Roger (Kamerun/penyerang) dan Mourad Faris (Maroko/gelandang). Manajer Persebaya Indah Kurnia mengatakan, sikap Persebaya berubah karena kontak yang dilakukan dengan Joko Driyono, direktur kompetisi Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI). ''Kami mengubah keputusan ini karena menerima pesan dari Pak Joko. Dia bilang, deadline pendaftaran pemain untuk Divisi Utama tetap 31 Januari. Sedangkan 28 Februari khusus untuk Superliga (Djarum Indonesia Super League, Red),'' lanjutnya.Masuknya Mourad yang sudah mengikuti seleksi hampir dua pekan itu memang sudah diperkirakan sebelumnya. Sebab, pemain berumur 24 tahun tersebut sebelumnya memang sudah direkomendasikan oleh Arcan Iurie, pelatih Persebaya.Tapi, masuknya Batoum di luar perkiraan. Selama ini, nama mantan striker Persija Jakarta itu tak pernah disebut-sebut akan masuk. Justru, nama yang santer disebut adalah Julio Lopez (Cile/penyerang) dan Essaiah Pello Benson (Liberia/gelandang). Kontrak kedua pemain tersebut diteken kemarin di mes Persebaya, setelah Endra Prasetya dkk bermandi peluh dalam sesi latihan pagi. Indah tak mau menyebut secara rinci berapa nilai kontrak ataupun gaji bulanan kedua pemain itu. Dia hanya menyebutkan, plafon gaji bulanan untuk kedua pemain itu adalah Rp 40 juta. Batoum mengatakan datang sendiri ke Surabaya tanpa didampingi sang agen, Onana Jules. Pemain yang pada putaran pertama Kompetisi Divisi Utama lalu bermain untuk Semen Padang itu pun tak mau menyebutkan berapa gaji bulanannya. ''Tidak penting berapa uang yang saya dapatkan,'' ujar Batoum. ''Saya sekarang sudah di sini dan siap memberikan kemampuan terbaik saya,'' tambahnya. Masuknya Batoum membuat kompetisi di lini depan Persebaya kian panas. Sebab, Persebaya sudah punya enam pemain. Mereka adalah Jairon Feliciano (Brazil/gelandang), Purwanto, Dodit Fitrio, Andi Oddang, Wimba Sutan Fenosa, dan Irfan Hidayatullah. Dikontraknya dua pemain asing anyar itu membuat Persebaya menggenapi pasukannya menjadi 26 orang. Sebelumnya, mereka mengontrak Sunaji, Andri "Gepeng" Budianto, Khoirul Iqbal Hasballah, dan Joao Bosco Cabral.
Diposting oleh fahmi setyansah amari di 2/10/2009 12:44:00 AM 0 komentar
Persebaya Kontrak Lagi Dua Pemain Asing
SURABAYA, SABTU - Persebaya Surabaya resmi mengontrak dua pemain asing tambahan bertepatan dengan batas akhir pendaftaran pemain baru untuk putaran kedua kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2008-09, Sabtu (31/1). Kedua pemain itu adalah mantan penyerang Persija Jakarta asal Kamerun, Batoum Roger dan pemain gelandang Mourad Faris dari Maroko.Batoum dikontrak tanpa melalui proses seleksi, tetapi atas rekomendasi pelatih Persebaya Arcan Iurie. Sementara Mourad yang sebenarnya akan didepak setelah menjalani proses seleksi beberapa hari, akhirnya direkomendasikan untuk dikontrak.Dengan bergabungnya Batoum dan Mourad, Persebaya kini memiliki empat pemain asing. Dua pemain yang sebelumnya sudah gabung adalah Jairon Feliciano (penyerang) dan Anderson Da Silva (pemain belakang) yang keduanya asal Brasil.Manajer Persebaya Indah Kurnia mengatakan, keputusan merekrut kedua pemain asing itu dilakukan cukup mendadak, setelah mendapat kepastian dari Badan Liga Indonesia (BLI) soal batas akhir pendaftaran pemain baru untuk putaran kedua.Sebelumnya, Indah Kurnia mendapat informasi kalau pendaftaran pemain tambahan diperpanjang dari 31 Januari menjadi akhir Februari 2009."Ternyata yang diperpanjang hingga akhir Februari adalah pendaftaran pemain Liga Super, sementara yang divisi utama tetap 31 Januari. Dari konsultasi dengan pelatih Arcan Iurie, kami putuskan mengontrak Batoum dan Mourad," kata Indah."Kedua pemain itu juga langsung kami daftarkan ke BLI untuk mendapat pengesahan," tambahnya.Indah mengakui proses administrasi Mourad Faris akan membutuhkan waktu lebih lama karena dia baru pertama berlaga di Indonesia. "Tapi saya yakin sebelum Persebaya main pada 12 Februari, semua urusan sudah beres," katanya.Menyinggung nilai kontrak kedua pemain asing tersebut, Indah Kurnia tidak bersedia menyebutkan. Ia hanya mengatakan jumlah nilai kontrak kedua pemain itu hampir sama dengan yang diterima pemain asal Cile, Javier Roca yang sudah didepak dari tim.Saat bergabung dengan Persebaya, Javier Roca menerima kontrak sekitar Rp600 juta untuk satu musim, sementara Batoum Roger dan Mourad Fariz hanya dikontrak setengah musim."Meskipun harganya cukup murah, tapi kemampuan dan kualitas kedua pemain asing ini lumayan bagus dan sesuai keinginan pelatih," ujar Indah Kurnia.Selain dua legiun asing, Persebaya juga menambah beberapa pemain lokal, di antaranya Andri Budianto (Gresik United) dan Joao Bosco Cabral (Persija).Batoum Roger yang ditemui usai penandatanganan kontrak mengaku senang bisa bergabung dengan Persebaya dan bertekad memberikan penampilan terbaik selama putaran kedua nanti."Persebaya tim bagus dan kuat, apalagi saat ini ada di peringkat atas klasemen. Saya tentu ingin membawa Persebaya juara dan lolos Liga Super," kata pemain berusia 30 tahun yang pada putaran pertama lalu membela Semen Padang
Diposting oleh fahmi setyansah amari di 2/10/2009 12:41:00 AM 0 komentar
Persebaya Serius Incar J-Lo
MAKASSAR, RABU — Tim divisi utama Persebaya Surabaya menyatakan keseriusannya mengincar striker asing PSM Makassar, Julio Lopez (J-Lo). Hal itu dinyatakan Ketua Umum Persebaya Saleh Mukadar.
"Kami serius ingin merekrut J-Lo ke Persebaya yang sangat membutuhkan striker sekelas dia. Kalau PSM mau melepas J-Lo, kami akan menindaklanjutinya," kata Mukadar, Selasa (20/1).
Meski demikian, kubu Persebaya belum melakukan komunikasi lebih jauh dengan manajemen PSM yang lebih berhak memutuskan status J-Lo. Persebaya tampaknya masih akan mempelajari status striker asal Cile itu di PSM.
J-Lo yang mengaku gajinya belum dibayar oleh manajemen PSM belum menunjukkan niatnya hengkang dari tim "Ayam Jantan dari Timur" meskipun dalam kondisi sulit terkait dengan masalah gaji.
"Sama sekali tidak ada pikiran saya untuk pindah ke klub lain. Saya bertahan di PSM karena faktor profesionalisme yang harus saya hormati dan saya junjung tinggi," kata mantan striker PSIS Semarang itu di Lapangan Karebosi, Makassar .
Pencetak sembilan gol di PSM ini menyatakan sangat menghormati kontraknya di PSM yang belum habis, meskipun di satu sisi haknya sebagai pemain belum dipenuhi oleh manajemen.
"Saya bekerja sesuai dengan kontrak saya. Selama kontrak satu tahun itu belum berakhir, saya tidak akan pindah dari PSM. Kalau kontrak itu sudah habis, sekarang juga saya angkat tas pergi dari PSM," katanya.
Atas dasar inilah, J-Lo enggan berkomentar banyak soal tawaran Persebaya yang ingin merekrutnya. Namun, J-Lo juga berharap kepada manajemen PSM agar memenuhi haknya yang belum dipenuhi.
"Di mana-mana orang bekerja pasti ada penyelesaian masalah soal gaji. Saya bekerja setiap hari pagi dan sore mengikuti latihan. Mungkin itu yang tidak diketahui oleh manajemen PSM. Saya ingin masalah gaji itu diselesaikan. Saya tidak ingin membahas pindah klub," katanya.
Diposting oleh fahmi setyansah amari di 2/10/2009 12:36:00 AM 0 komentar
Tunda Kontrak Legiun Asing
Diposting oleh fahmi setyansah amari di 2/10/2009 12:31:00 AM 0 komentar