CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

About Me

Foto Saya
fahmi setyansah amari
saat ini masih aktif sebagai mahasiswa unair di fakultas ekonomi dan bisnis tepatnya jurusan d3 manajemen perkantoran
Lihat profil lengkapku

ini pak pelatih

ini pak pelatih
Divaldo Aves

sriker andalan

sriker andalan
Barisic

Jumat, 27 Februari 2009

Batoum Roger Susul Anang

SURABAYA - Kesalahan seharusnya tidak diulangi untuk kali kedua. Tapi, itulah yang justru dilakukan Persebaya. Duet penyerang Jairon Feliciano dan Batoum Roger terbukti tidak manjur ketika melakoni laga perdana di putaran kedua Divisi Utama melawan PSIM Jogja di Gelora 10 Nopember, Surabaya, 16 Februari lalu. Saat Purwanto masuk menggantikan Jairon, justru permainan semakin membaik. Itu membuktikan bahwa duet tersebut harus diceraikan karena mereka tak bisa dimainkan bersamaan. Tak heran, saat duet striker Afrika tersebut dimainkan di pertandingan menantang tuan rumah Perseman Manokwari pada 22 Februari lalu, mereka kembali mandul. Akibatnya, Persebaya harus pulang dengan kekalahan 0-1 karena mereka tak mampu membalas gol tunggal tuan rumah yang diciptakan Oyedepo George. Melihat kenyataan itu, dalam laga melawan Persigo Gorontalo di Stadion Merdeka besok (28/2), tim pelatih Persebaya tampaknya benar-benar akan menceraikan duet itu. Duet tukang gedor akan dikembalikan kepada pasangan lawas, Jairon dan Purwanto. Hal tersebut berdasar pernyataan Asisten Pelatih Persebaya Ibnu Grahan. ''Nanti pasti ada rolling,'' ujarnya ketika dihubungi kemarin (26/2). ''Tapi, susunan pemain masih akan ditentukan besok (hari ini, Red),'' tambahnya. Namun, keputusan itu bukan semata ditentukan karena produktivitas. Tapi, karena Batoum mengalami cedera. ''Batoum cedera lutut, tapi tidak parah. Karena itu, kami harus mengistirahatkannya,'' jelas Ibnu. Duet Jairon-Batoum tersebut dipilih karena kondisi Purwanto yang belum pulih secara mental pascacedera lutut yang menderanya. Padahal, dua pemain itu adalah mesin gol sejati Persebaya musim ini. Kedua pemain tersebut sudah menyumbangkan 14 gol di Kompetisi Divisi Utama Ligina 2008/2009 dan Copa Indonesia IV. Persebaya kemarin sudah mulai berlatih di bawah arahan pelatihnya, Arcan Iurie. Mereka menargetkan bisa melanjutkan perjalanan ke Bolaang Mongondow melawan Persibom (4/3) dengan membawa poin. Ibnu menyatakan, para pemainnya akan diinstruksi untuk kembali bermain dengan gaya Persebaya yang mengandalkan kecepatan. ''Lapangan di sini lebih bagus daripada di Manokwari. Saya harap, ciri permainan Persebaya bisa keluar,'' tuturnya.Sementara itu, tuan rumah ingin membalas kekalahan atas Persebaya di putaran pertama lalu. Ketika itu, mereka dikandaskan Endra Prasetya dkk lima gol tanpa balas. ''Kami yakin menang. Tidak perlu 5-0, 1-0 saja sudah cukup, asal bisa menang,'' kata Welly Podungge, pelatih Perisgo, ketika dihubungi.

Green Force Tanpa Anang


SURABAYA - Langkah Persebaya Surabaya kian berat dalam laga away keduanya pada putaran kedua Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2008/2009. Salah seorang pemain andalan mereka, Anang Ma'ruf, harus kembali ke Surabaya karena mengalami cedera paha. Kemarin (25/2), ketika rombongan Persebaya bertolak ke Gorontalo dari Manokwari, pemain senior itu malah terbang kembali ke Surabaya. Absennya Anang di laga melawan Persigo lusa (28/2) tentu menjadi kehilangan besar bagi Green Force, julukan Persebaya. Sebab, pemain yang beroperasi di sektor bek sayap kanan tersebut tak hanya piawai dalam bertahan dan membantu serangan. Dia juga kerap mencetak gol penyelamat. Terakhir, Anang menyelamatkan muka Persebaya ketika menang 1-0 atas PSIM Jogja di Gelora 10 Nopember, Surabaya (16/2). Gol semata wayang di laga itu lahir dari kaki mantan pemain timnas senior dan PSSI Primavera tersebut. "Anang cedera setelah bertanding melawan Perseman (24/2)," ujar asisten pelatih Persebaya Ibnu Grahan saat dihubungi kemarin. Herry Siswanto, dokter tim Persebaya, belum bisa memastikan berapa lama Anang akan absen. "Saya masih memantaunya di Surabaya. Yang jelas, dalam pertandingan lawan Persigo dan Persibom (4/3), dia tidak bisa main," jelasnya.Meski Anang memiliki peran sentral, tim kebanggaan warga Kota Pahlawan itu harus tetap optimistis dalam menatap laga berikutnya. Mereka harus memutar otak untuk mencari pemain yang akan mengisi posisi Anang di laga yang akan dimainkan di Stadion 23 Januari, Gorontalo, tersebut. Ibnu menyatakan, pemain yang akan disiapkan untuk menggantikan peran Anang adalah Satrio Syam, Nugroho Mardiyanto, dan Sunaji. "Setelah latihan Jumat (27/2), baru akan diputuskan siapa yang akan menggantikan Anang," terang dia. Sejatinya, di Persebaya sekarang tidak ada pemain yang secara spesifik bisa berperan sebagai bek sayap kanan. Pemain yang bisa bermain di posisi itu adalah Jordie Kartiko yang dilepas sebelum putaran kedua lalu. Namun, dengan stok yang ada sekarang, kemungkinan besar pemain yang akan ditempatkan di posisi tersebut adalah Satrio. Meski Satrio sejatinya penendang kidal, kelebihan skill dan kecepatannya bisa membantu. Lain halnya dengan Sunaji atau Nugroho yang berposisi paten sebagai stoper atau libero. Di tengah kondisi sulit itu, Ibnu masih berharap agar Persebaya bisa pulang dari Gorontalo dengan membawa kemenangan. "Setiap tim pasti ingin menang. Semoga Persebaya bisa mewujudkan keinginan itu," tutur mantan kapten Green Force tersebut.Meski bermain di kandang lawan, sebenarnya bukan hal yang mustahil bagi Persebaya untuk meraih kemenangan atas tim yang dilatih Welly Podungge itu. Sebagai ukuran kualitas kedua tim. Di laga putaran pertama lalu, Persebaya sanggup mambantai tim berjuluk Laskar Lahilote itu lima gol tanpa balas di kandang mereka. Tapi, yang patutu diwaspadai. Sama seperti Perseman, mereka juga terkenal sebagai tim jago kandang. Mereka berhasil menyapu bersih enam laga home yang telah mereka mainkan.

Selasa, 24 Februari 2009

Kalah Tandang Perdana

Ibnu: Kepemimpinan Wasit Buruk
MANOKWARI - Laga tandang perdana Persebaya Surabaya di putaran kedua Kompetisi Divisi Utama Ligina 2008/2009 dilalui dengan pahit. Melawat ke Stadion Sanggeng, Manokwari, kemarin (24/2), anak didik Arcan Iurie itu harus mengakui keunggulan tuan rumah Perseman 0-1 (0-0). Satu-satunya gol tim berjuluk Hino Cofu (Ular Putih) tersebut dicetak legiun asing asal Nigeria, George Oyedepo, pada menit ke-78.Menurut Asisten Pelatih Persebaya Ibnu Grahan yang dihubungi kemarin (24/2), wasitlah yang berpengaruh memberikan kemenangan kepada tuan rumah. Wasit yang memimpin laga itu adalah Harianto dari Makassar. Mantan pemain Persebaya tersebut menambahkan, sebenarnya semangat pemain-pemainnya untuk menang sudah cukup besar. Tapi, mental mereka drop karena wasit tampak berat sebelah. ''Anak-anak lebih banyak bermain bola panjang. Padahal, instruksinya adalah bermain bola-bola pendek,'' terangnya. ''Buruknya kepemimpinan wasit berpengaruh pada permainan anak-anak,'' ujarnya mencari biang kekalahan. Selain itu, Ibnu mengeluhkan jeleknya lapangan. Mengenai lawan, dia menyatakan permainan tim arahan Safrudin Fabanyo tersebut sebenarnya tidak terlalu bagus.Dia menjelaskan, Yance Aronggear dkk lebih banyak mengeksploitasi keunggulan fisik mereka. ''Perseman lebih mengandalkan fisik daripada teknik,'' tuturnya. Fabanyo sendiri mengaku puas bisa memetik kemenangan. Tapi, dia kurang puas atas jumlah gol yang berhasil dimasukkan ke gawang Persebaya. Menurut dia, timnya bisa menang lebih besar jika lini depannya lebih tenang dalam mengeksekusi peluang. ''Lini depan kami perlu dibenahi lagi. Seharusnya kami bisa menang lebih besar kalau penyelesaian mereka bagus,'' tegasnya. Meski harus menelan kekalahan, hasil tersebut tak berpengaruh terhadap posisi Persebaya di klasemen sementara wilayah timur. Tim yang bermarkas di Gelora 10 Nopember, Surabaya, itu tetap bercokol di posisi puncak dengan raihan 37 poin. Bagi Persebaya, ini adalah kekalahan kedua sepanjang kompetisi. Sebelumnya, mereka dikandaskan Persibo Bojonegoro di laga kandang. Sedangkan Perseman naik satu setrip ke posisi kelima menggeser PSIR Rembang dengan koleksi nilai 28

Redam Faktor Nonteknis Jelang Lawan Perseman


Perseman v Persebaya

MANOKWARI - Jalan terjal untuk konsisten duduk di puncak klasemen sementara kompetisi Divisi Utama wilayah timur sedang menghadang Persebaya Surabaya. Tim berjuluk Green Force itu akan dihadang tim yang terkenal jago kandang, Perseman Manokwari, di Stadion Sanggeng nanti sore (24/2). Pelatih Perseman Safrudin Fabanyo menyatakan, timnya telah bertekad bulat untuk melumpuhkan Persebaya di kandang. ''Dengan dukungan suporter, kemenangan wajib kami raih, meskipun di atas kertas peluang kedua tim sama besar,'' ujarnya kemarin (23/2).Berlaga di Divisi Utama musim ini, Perseman memang tidak diperkuat pemain bintang. Namun, kualitas Yance Aronggear dkk bisa dikatakan merata. ''Dan itu cukup menguntungkan kami,'' sebutnya. Safrudin berharap dengan modal materi pemain yang relatif merata tersebut, anak asuhnya bisa menerapkan strategi yang diinginkannya. Bagi mantan arsitek Persikota Tengerang tersebut, nama besar Persebaya tidak terlalu dirisaukan. Jelang menjamu Endra Prasetya dkk, timnya juga tidak melakukan persiapan khusus. ''Tidak ada persiapan khusus. Semua seperti kami menghadapi pertandingan biasanya,'' katanya. Dia juga menegaskan bahwa dalam laga nanti, dirinya tetap menunjuk Yance Aronggear sebagai kapten tim. Sebelumnya, kepemimpinan Yance memang disorot publik bola Manokwari menyusul kekalahan di luar kandang. Yakni kalah 1-2 dari tuan rumah Persiba Bantul serta kalah tipis 0-1 dari Persebaya, November lalu. ''Kami sudah putuskan untuk menunjuk Yance sebagai kapten,'' tuturnya.Di pihak lain, asisten pelatih Persebaya Ibnu Grahan menyatakan bahwa timnya telah mencoba kondisi lapangan Stadion Sanggeng pukul 09.20 WIT kemarin. Hasilnya, kubu Persebaya merasa terganggu dengan kualitas lapangan tersebut. ''Kurang bagus. Habis diguyur hujan malah jadi becek,'' kritik Ibnu. Menurut dia, kondisi tanah di lapangan tersebut kurang baik. ''Jadi, kalau kering, akan sangat keras. Tapi, kalau diguyur hujan, akan banjir,'' ujarnya. Dia juga mendapatkan berita bahwa lapangan tersebut sempat kebanjiran beberapa waktu lalu. Selain itu, adanya tonjolan tanah liat di beberapa titik membuat lapangan tidak rata. Dia juga mengatakan, luas lapangan tersebut relatif kecil ketimbang biasanya. ''Mungkin levelnya seperti lapangan Persebaya,'' ungkapnya. Hal tersebut akan menjadi salah satu faktor nonteknis yang bisa memengaruhi jalannya pertandingan. Terkait kondisi tersebut, Ibnu tidak mengatakan strategi yang akan diterapkan timnya. Mantan gelandang Persebaya itu hanya mengatakan bahwa kondisi lapangan dan cara bermain lawan akan menjadi pertimbangan untuk menentukan strategi. ''Kami akan lihat juga bagaimana strategi lawan,'' kata Ibnu. Sepanjang tiga kali pertemuan kedua tim, Persebaya memang lebih unggul. Anak asuh Arcan Iurie itu dua kali memenangkan pertandingan. Namun, dua laga tersebut dilakoni di Stadion Gelora 10 Nopember yang menjadi markas Persebaya. Tapi, ketika bermain di Stadion Sanggeng, Persebaya harus takluk. Terkahir, mereka takluk dari tim berjuluk Hino Cofu (Ular Putih) tersebut. Bagi Persebaya, hasil laga tersebut akan menjadi modal untuk melanjutkan tur Indonesia Timur. Sebab, mereka akan melawat ke kandang Persigo Gorontalo (28/2) dan Persibom Bolaang Mongondow (4/3). (uan/ko)

Prakiraan Pemain :Perseman 3-5-2: 28-Jean Wilson Along (g) 4- George Oyebode Oyedepo, 26- Yance Aronggear (c), 5-Izzak Wanggai; 22-Yohanes F Manukay, 27-Duslan Lestaluhu, 19-Yoseph Fakdawer, 24-Yohanes Karreth, 29-Mathius Werinussa; 28-Jacques Evrad Ngo'o, 9-Moussa KeitaCadangan: 99-Budi Kimku (g), 3-Frederik Giay, 12-Tezar Rumbekwan, 23-William Sada.Pelatih: Safrudin Fabanyo

: Persebaya 3-5-2: 27-Endra Prasetya (g) (c), 30-Anderson da Silva, 75-Joao Bosco Cabral, 17-Bobby Satria, 14-Lucky Wahyu, 8-Taufiq, 10-Andik Vermansyah, 9-Jairon Feliciano, 29-Batoum Roger, 7-Arif Arianto. Cadangan: 1-Eki Sabilillah, 4-Nugroho Mardianto, 88-Andri Budianto, 9-Purwanto.Pelatih: Arcan Iurie.

Head to Head

10-05-07 Divisi Utama: Perseman v Persebaya 4 - 1

06-12-07 Divisi Utama: Persebaya v Perseman 2 - 1

20-11-08 Divisi Utama: Persebaya v Perseman 1 - 0

Selasa, 17 Februari 2009

Hanya Tampil Seadanya


Iurie: Saya Merasakan Tekanan SURABAYA - Tiga poin berhasil dipetik Persebaya Surabaya atas tamunya PSIM Jogja. Pada laga perdana Kompetisi Divisi Utama musim 2008/2009 itu, Persebaya menang tipis 1-0 (0-0) di laga yang dilangsungkan di Gelora 10 Nopember, Surabaya kemarin (16/2). Gol semata wayang Green Force, julukan Persebaya, dicetak Anang Ma'ruf pada menit ke-55. Tapi, performa yang ditunjukkan Persebaya jauh dari kata memuaskan. Sepanjang laga, Persebaya terkesan hanya menampilkan permainan seadanya. Alih-alih menampilkan serangan yang direncanakan dengan apik, serangan yang dibangun Persebaya lebih tampak seperti gempuran sporadis ke jantung pertahanan PSIM. Pelatih Persebaya Arcan Iurie mengakui, anak didiknya bermain tidak maksimal. ''Anak-anak memang tidak bermain bagus tadi. Itu memang masih jauh dari harapan,'' papar pelatih asal Moldova itu usai pertandingan. Iurie menyatakan, buruknya permainan timnya itu, karena, mereka masih nervous menghadapi laga perdana sebagai tim baru. Materi Persebaya memang berbeda dibanding putaran pertama lalu. Tujuh pemain lama telah lepas, dan digantikan enam pemain anyar. Dia menambahkan, timnya juga merasa tertekan dengan target yang dibebankan oleh pengurus untuk lolos ke Djarum Indonesia Super League (DISL). ''Saya sendiri juga merasakan tekanan itu,'' ujar Iurie. Meski tidak mampu menyuguhkan performa terbaik, keberuntungan masih berpihak kepada Persebaya. Anang Ma'ruf tampil sebagai pemecah kebuntuan. Pemain yang beroperasi sebagai bek sayap kanan itu mampu mengoyak jala Laskar Mataram di menit ke-55. Setelah menerima umpan dari Jairon Feliciano, Anang berhasil melewati satu bek lawan, sebelum melepaskan tendangan yang mampu menaklukkan kiper PSIM Oni Kurniawan. Anang pun akhirnya dinobatkan sebagai man of the match di laga itu. Sementara itu, lepas dari buruknya performa Persebaya, PSIM malah bisa tampil lebih baik. Para anak didik Bambang Kawijiyono ini bermain dengan disiplin, terutama yang bertugas di lini pertahanan yang digalang sang kapten M. Dwi Wahyudi. Itu membuat para pemain Persebaya frustrasi, terutama para tukang gedornya. Selain itu, aksi penyerangnya, Santoso, beberapa kali membuat pemain belakang tuan rumah kalang kabut. ''Permainan anak-anak cukup bagus hari ini. Kekalahan tadi hanya karena kami kalah pengalaman,'' tutur Bambang. Duet Jairon dan Batoum Roger yang dimainkan pertama, berhasil dibuat tak berkutik. Buntutnya, Jairon pun diganti Purwanto di menit ke-67. Saat diganti itu, Jairon terlihat emosi, dia tak menuju bangku cadangan, melainkan langsung ngeloyor ke ruang ganti. Tapi, duet baru itu pun masih belum mampu menghasilkan tambahan gol

Pemain Baru Belum Penuhi Harapan

PARA pemain baru Persebaya belum mampu memenuhi harapan publik bola Kota Pahlawan. Dari enam pemain yang baru saja direkrut tim yang diarsiteki Arcan Iurie bulan lalu itu, di laga kontra PSIM kemarin dua di antaranya dimainkan. Mereka adalah penyerang asal Kamerun Batoum Roger dan bek Joao Bosco Cabral. Sedangkan seorang lainnya, Andri "Gepeng" Budianto tak dimainkan. Namanya hanya menghiasai line-up. Tapi, masuknya suntikan tenaga baru, ternyata tak mampu mengangkat permainan Persebaya. Pada laga kontra tim berjuluk Laskar Mataram di Gelora 10 Nopember, Surabaya, kemarin (16/2), dua pemain, yang dimainkan itu, kebetulan adalah mantan anak didik Iurie di Persija Jakarta.Batoum yang sehari sebelum laga (15/2) sesumbar bisa mengoyak jala lawan, terlihat belum mampu tampil maksimal. Tampak sekali dia belum mampu menjalin kerjasama dan komunikasi dengan duetnya di depan, Jairon Feliciano, dan Purwanto. Sepak terjangnya di kotak penalti PSIM juga belum mampu menghadirkan teror mencekam bagi gawang tim yang dibesut Bambang Kawijiyono itu. ''Saya tidak tahu apa yang terjadi tadi, sampai saya gagak mencetak gol,'' ujar pemain yang di putaran pertama lalu membela Semen Padang itu. Dia mengakui, di laga itu, dirinya belum mampu menunjukkan kemampuan terbaiknya. ''Semoga di laga selanjutnya saya bisa membuat gol,'' harap pemain berumur 30 tahun tersebut. Tak beda dengan Batoum, Bosco yang dipasang sebagai stopper juga tak bisa disebut tampil cemerlang. Mantan punggawa Persija Jakarta tersebut sering terlambat menutup pergerakan pemain tim tamu. Bukan hanya itu, pemain berumur 33 tahun itu juga sering berbuat keras menjurus kasar saat berusahan menghadang serbuan lawan

Bombardir Gawang Tamu


Peluang Endra untuk Tampil SURABAYA - Gelora 10 Nopember, Surabaya, bakal kembali meriah. Setelah sekitar sebulan para Bonek (sebutan suporter Persebaya) tak melihat aksi Persebaya Surabaya, sore ini (16/2) mereka akan melihat tim pujaannya beraksi. Pada laga pertama putaran kedua Kompetisi Divisi Utama tersebut, Persebaya menjamu PSIM Jogja. Di atas kertas, Green Force -julukan Persebaya- tidak akan sulit mengalahkan tamunya. Pada Klasemen sementara, kedudukan kedua tim sangat timpang. Persebaya berada di posisi runner-up dengan raihan nilai 34 dari 13 kali main. Sedangkan PSIM berada di peringkat ke-17 dengan koleksi 17 poin dan sudah bermain 18 kali. Fakta itu membuat kans Persebaya untuk membombardir pertahanan PSIM kian besar. Tapi, anak didik pelatih Arcan Iurie tersebut tak bisa memandang remeh lawannya. Pengalaman di laga perdana putaran pertama lalu bisa dijadikan pelajaran. Berbekal konfidensi meluap, Persebaya dikalahkan tamunya, Persibo Bojonegoro, dengan skor 1-2. Iurie menyatakan sudah menginstruksi anak asuhnya untuk bermain dengan kekuatan penuh tanpa meremehkan lawan. Itu terlihat pada latihan terakhir kemarin pagi (15/2) di Gelora 10 Nopember. Pelatih asal Moldova itu tampak terus mengasah kemampuan para pemainnya dan mencoba setiap pemain di posisi masing-masing. ''Setiap tim yang datang ke Surabaya pasti memiliki motivasi berlipat untuk mengalahkan Persebaya,'' paparnya. ''Jadi, kami tidak boleh menganggap remeh lawan,'' tambahnya.Hasrat mengalahkan lawan itu kian berlipat. Sebab, Persebaya bisa tampil full team. Apalagi, Green Force mendapatkan suntikan enam amunisi baru yang masuk bulan lalu. Kiper utama Endra Prasetya yang pernah diragukan tampil lantaran cedera engkel dipastikan tetap berdiri di bawah mistar. Itu terlihat di dua latihan terakhir. Herry Siswanto, dokter tim Persebaya, memastikan mantan kiper Persema Malang itu sudah fit untuk bermain melawan tim berjuluk Laskar Mataram tersebut. ''Engkel Endra sudah tidak masalah. Dia bisa dimainkan sejak awal,'' jelasnya. Sementara itu, pelatih PSIM Bambang Kawijiyono juga tidak ingin pulang sia-sia. Dia menegaskan, 16 pemain yang dibawanya siap tampil habis-habisan melawan Persebaya. ''Kami akan bermain sebagus-bagusnya. Kalau beruntung, mungkin kami bisa menahan seri Persebaya di kandang,'' ungkapnya di sela-sela memimpin latihan timnya di Gelora 10 Nopember kemarin sore. Dia menambahkan, skuadnya akan menerapkan pola 3-5-2 seperti yang biasa dilakukan Persebaya. Selain itu, dia menginstruksi para pemainnya untuk melakukan pressing ketat. ''Tidak ada penjagaan khusus. Pemain yang paling dekatlah yang harus melakukan pressing,'' tuturnya.

Debutan Sudah Berani Sumbar

PERSEBAYA Surabaya memiliki enam amunisi baru untuk menggantikan tujuh pemainnya yang dilepas. Mereka adalah Batoum Roger (Kamerun/penyerang), Mourad Faris (Maroko/gelandang), Andri "Gepeng" Budianto (gelandang), Joao Bosco Cabral (belakang), Sunaji (belakang), serta Khoirul Iqbal Hasballah (kiper).

Kontribusi para pemain anyar itu bisa dinilai bersama oleh publik Kota Pahlawan di Gelora 10 Nopember, Surabaya, sore ini. Di laga perdana putaran kedua Kompetisi Divisi Utama Ligina 2008/2009 tersebut, Persebaya akan meladeni tantangan PSIM Jogja.

Melihat beberapa latihan terakhir Persebaya, di antara enam pemain itu, yang akan masuk line-up mungkin adalah Batoum Roger, Gepeng, dan Bosco. Batoum bisa saja langsung dimainkan sejak awal, bertandem dengan Jairon Feliciano. Sedangkan Gepeng bisa menjadi pelapis Lucky Wahyu dan Bosco bisa dijadikan sebagai alternatif di lini belakang.

Para pemain tersebut menyatakan siap melakukan debut. Bahkan, Batoum berani sesumbar akan mencetak gol jika diturunkan. Padahal, di sebuah partai uji coba melawan Villa Royal Anak Bangsa (VRAB), klub internal Peresebaya (6/2), dia tak mampu mencetak gol. ''Saya siap main kalau diberi kesempatan. Kalau main, pasti saya akan mencetak gol,'' tegas Batoum kemarin (15/2).

Sementara itu, Gepeng menyatakan berharap diberi kesempatan untuk bermain. Dia pun yakin tidak akan kesulitan untuk berdaptasi dengan permainan Persebaya jika diturunkan. ''Saya sudah mengerti gaya Persebaya. Itu karena saya sudah kenal sebagian besar pemain di sini,'' urai mantan pemain Gresik United (GU) tersebut.

Masuknya enam pemain itu tak lepas dari badai yang sempat mampir ke mes Persebaya di Jalan Karanggayam, Surabaya, akhir tahun lalu. Saat itu manajemen terpaksa melepas enam pemain demi meringankan beban anggaran tim berjuluk Green Force tersebut. Tak tanggung-tanggung, di antara mereka ada Bejo Sugiantoro, sang kapten sekaligus ikon Persebaya.

Badai kian hebat melanda setelah Javier Roca, gelandang andalan sekaligus top scorer Green Force, berulah dan akhirnya didepak ke GU. Hilangnya tujuh pemain itu tentu membuat kekuatan Persebaya sedikit tereduksi. Beruntung, di babak 24 besar Copa Indonesia IV, Green Force masih bisa menang agregat 3-2 atas Persiwa Wamena.

Selasa, 10 Februari 2009

Tidak Pilih-Pilih Lawan

Babak 16 Besar Copa Indonesia IV SURABAYA - Persebaya Surabaya menebar ancaman di babak 16 besar Copa Indonesia IV. Pelatih Persebaya Arcan Iurie menegaskan, tim yang dipolesnya tidak akan memilih-milih lawan pada babak 16 besar yang akan diundi hari ini. Bahkan, dia menyambut tantangan pelatih Persipura Jayapura Jacksen F. Tiago yang mengatakan ingin bertemu dengan tim berjuluk Green Force tersebut. ''Persipura tim bagus. Buktinya, mereka saat ini berada di puncak klasemen sementara Djarum Indonesia Super League (DISL),'' tuturnya ketika ditemui di mes Persebaya kemarin (9/2). ''Tapi, kami siap melawan mereka,'' tambahnya.Sejauh ini, di ajang Copa Indonesia IV, tim kebanggaan Kota Pahlawan itu memang memiliki catatan bagus saat melawan tim asal Papua. Di babak 24 besar lalu, mereka menyingkirkan Persiwa Wamena, tim asal Papua yang juga menduduki papan atas DISL. Di Stadion Pendidikan, Wamena, mereka menyerah 0-2. Tapi, Bobby Satria dkk membalasnya dengan kemenangan 3-0 di Gelora 10 Nopember, Surabaya. Hasil itu membuat mereka lolos dengan agregat 3-2. Pelatih yang mengawali karir di tanah air bersama Persija Jakarta tersebut mengatakan, seluruh tim yang lolos ke babak 16 besar punya kualitas mumpuni. Menurut Iurie, di ajang copa, tim-tim yang berkompetisi di DISL maupun Divisi Utama memiliki peluang sama untuk menjadi jawara. ''Copa memiliki sistem berbeda dengan kompetisi reguler. Karena itulah, siapa juara ajang ini tidak bisa diprediksi,'' urai pelatih asal Moldova tersebut. Dengan sistem home and away di setiap babak, setiap tim harus benar-benar berkonsentrasi di dua laga itu. Begitu seterusnya sampai masuk ke partai pemungkas. ''Di copa setiap tim harus memiliki konsentrasi ekstra karena tidak ada waktu untuk menebus kesalahan,'' jelasnya. ''Berbeda dengan sistem yang dipakai di kompetisi reguler, di mana masih ada banyak laga untuk mengejar poin,'' lanjutnya. Sementara itu, ketika ditanya soal target Persebaya di Copa Indonesia IV, pelatih yang membesut Persik Kediri di putaran pertama DISL tersebut tak mau menjawab dengan jelas. Iurie menyatakan, target utamanya musim ini ialah membawa Green Force lolos ke DISL musim depan. Tapi, dia juga tetap akan berkonsentrasi di setiap laga copa. ''Siapa pelatih yang tidak ingin timnya jadi juara. Jadi, kami berusaha sekuat tenaga untuk meraih hasil itu,'' tandas pelatih yang suka memancing tersebut.

Belum Punya Kerangka Tim

Persebaya Surabaya masih belum memiliki kerangka starting eleven. Padahal, kurang dari sepekan lagi, mereka akan bertarung di putaran kedua Kompetisi Divisi Utama wilayah timur. Hal tersebut diakui Arcan Iurie, pelatih tim berjuluk Green Force itu. Iurie menyatakan saat ini masih belum bisa menentukan kerangka tim inti yang akan diturunkan dalam laga kontra PSIM Jogjakarta pada 16 Februari mendatang di Gelora 10 Nopember, Surabaya. Kerangka tersebut, jelas Iurie, belum disusun karena dirinya masih ingin melihat perkembangan permainan anak-anak didiknya lebih lanjut. ''Persebaya memiliki banyak pemain berkualitas. Terus terang, saya bingung untuk menentukan siapa yang harus main duluan,'' terangnya kemarin (9/2). Pelatih asal Moldova tersebut menambahkan, dirinya tidak mau gegabah dalam membangun kerangka tim. Menurut dia, kebingungan yang dialaminya saat ini hal yang wajar dan positif. ''Saya memang sedang bingung. Tapi, ini baik daripada saya bingung karena tidak ada pemain yang bagus,'' paparnya. Dia mengungkapkan, kerangka tim utama untuk melawan PSIM kemungkinan baru akan tampak setelah Green Force mengadakan pertandingan internal besok (11/2). Sebab, dari situ dia bisa menilai siapa pemain yang siap bermain di pertandingan perdana nanti. Dia pun tak memberikan jaminan bagi Batoum Roger yang dikontrak tanpa seleksi untuk langsung masuk tim inti. Menurut mantan pelatih Persik Kediri tersebut, saat ini seluruh pemain punya peluang dan kualitas untuk menjadi pemain inti. ''Saya tidak mau pemain-pemain yang bagus dan siap tampil harus duduk di bangku cadangan,'' tegas Iurie. ''Karena itu, kami harus menemukan strategi yang tepat untuk menampung mereka'' lanjutnya. Iurie malah mengeluhkan performa Jairon Feliciano. Menurut dia, saat ini Jairon hanya mengeluarkan 80 persen kemampuannya. Iurie memperingatkan, saat ini itu memang sudah cukup. Tapi, kalau terus-menerus begitu, pemain asal Brazil tersebut akan kalah bersaing.

Genjot Adaptasi Mourad-Batoum

SURABAYA - Para punggawa Persebaya harus menunggu sampai 16 Februari untuk beraksi. Lawan yang akan mereka hadapi adalah PSIM Jogjakarta. Sejatinya, tim berjuluk Green Force itu bakal melakoni laga perdana putaran kedua Kompetisi Divisi Utama wilayah timur pada 12 Februari kontra Persiba Bantul. Tapi, karena bentrok dengan jadwal pelantikan gubernur Jatim, laga tersebut ditunda. Artinya, Persebaya memiliki waktu sepekan sebelum bertarung di markas mereka, Gelora 10 Nopember, Surabaya. Arcan Iurie, pelatih Persebaya, menyatakan bahwa mundurnya jadwal itu sebenarnya bisa mengganggu mental bertanding pemain. Sebab, selama ini para pemain sudah siap berjibaku di lapangan. Tapi kenyataannya, mereka harus kembali menunggu. "Kalau mau jujur, sebenarnya pemain sudah capek berlatih. Mereka ingin segera main," terang pelatih asal Moldova itu kemarin (8/2). "Apalagi, mereka melihat klub-klub lain sudah kembali bertanding," tambahnya.Berubahnya jadwal tersebut membuat Iurie juga harus menyesuaikan program latihannya. Dia menuturkan, sebenarnya saat-saat ini pemain sudah cooling down menyongsong laga 12 Februari. Tapi, karena mundur, dia bakal kembali menggenjot latihan.Menurut dia, pengunduran jadwal tersebut juga membawa keuntungan bagi Persebaya. Mantan pelatih Persija Jakarta itu menambahkan, pengunduran tersebut membuatnya memiliki waktu lebih untuk memaksimalkan latihan, terutama memantapkan adaptasi para pemain barunya. Di antaranya, duo legiun asing anyar Persebaya, Batoum Roger dan Mourad Faris. "Secara umum, mereka adalah pemain-pemain berkualitas. Tapi, mereka masih butuh adaptasi," ungkap Iurie. Lambatnya adaptasi itu terlihat saat Persebaya beruji coba melawan klub internal Villa Royal Anak Bangsa (VRAB) 7 Februari lalu di Gelora 10 Nopember. Ketika itu Persebaya menang 6-0. Tapi, penampilan dua pemain tersebut belum selaras dengan permainan Persebaya. "Pelatih sudah bilang kepada saya untuk segera adaptasi. Semoga di waktu tersisa ini, saya bisa segera memenuhi keinginan pelatih," papar Mourad.

Mourad Faris Berjuang Jadi Bagian Skuad Persebaya

Andalkan Bobby Satria Jalin Komunikasi Mourad Faris tak hanya harus beradaptasi dengan permainan Persebaya Surabaya. Sebagai pemain yang baru kali pertama di Indonesia, dia mesti menyesuaikan diri dengan budaya dan bahasa lokal.M. Dinarsa K., Surabaya Sebagai pemain asing baru, Mourad Faris tampak bingung ketika harus berinteraksi dengan kawan-kawannya di mes Persebaya. Sesaat dia berucap dalam bahasa Inggris, sembari tangannya menari dengan bahasa Tarzan.Pemain asal Maroko itu terpaksa harus melakukan itu. Sebab, tak banyak pemain Persebaya yang lancar berbahasa Inggris, apalagi Prancis atau Arab, tiga bahasa yang dikuasai Mourad. Tapi, itulah kesehariannya bergaul bersama rekan-rekan setimnya. Dia mengaku menikmatinya. ''Agak susah berkomunikasi. Tapi, saya tahu mereka baik sama saya,'' ujar pemain yang dikontrak Persebaya pada 31 Januari lalu tersebut.Dia mengaku tak pernah membayangkan akan berlabuh di Indonesia, negara yang bagi dia adalah negeri antah-berantah. Dia telah malang melintang di kawasan Timur Tengah. Tarik El Janaby, pemain PKT Bontang asal Maroko, adalah orang mengajak Mourad untuk melanjutkan langkahnya di Indonesia.Awalnya, Mourad berharap bisa bermain satu tim dengan mantan pemain Arema Malang tersebut. Tapi, keinginan itu tidak bisa terwujud. ''PKT membutuhkan gelandang bertahan. Saya tidak bisa bermain di posisi itu,'' katanya. Kebetulan, Persebaya sedang mengadakan seleksi untuk mencari pengganti tujuh pemainnya yang lepas. Tim berjuluk Green Force tersebut juga tengah membutuhkan pemain asing bertipe seperti Mourad. Setelah sekitar tiga pekan berjibaku dalam seleksi, pemain kelahiran 1 Januari 1985 itu akhirnya dikontrak. Kontrak baru tersebut otomatis harus membuatnya segera beradaptasi dengan permainan Persebaya. Sebab, dia masuk ke Persebaya di tengah kompetisi yang tengah bergulir. Apalagi, harapan para suporter kepadanya sangat tinggi. Sebab, mau tidak mau, Mourad mengisi posisi yang ditinggalkan Javier Roca yang merapat ke Gresik United (GU).Di luar lapangan, dia harus menyesuaikan diri dengan budaya dan adat lokal yang sangat jauh berbeda dengan negeri asalnya. Dia mengaku awalnya sempat tertekan dengan kondisi tersebut. ''Saya merasa sendiri karena tidak ada yang mengerti dengan omongan saya,'' kenangnya.Pemain bertinggi badan 172 cm itu mengatakan, hanya Bobby Satria yang bisa bertutur dalam bahasa Inggris. ''Bobby banyak membantu saya menerjemahkan perkataan teman-teman lainnya,'' ujarnya. Tapi, kalau Bobby tidak ada, Mourad terpaksa harus memeras keringat untuk menyampaikan maksudnya kepada kawan-kawannya. Untung, kemudian Batoum Roger datang ke mes Persebaya dan dikontrak bersamaan dengan Mourad tanpa melalui seleksi. Sebab, Roger bisa berbahasa Inggris dan Prancis. Selain itu, pemain asal Kamerun tersebut bisa berbahasa Indonesia. Tapi, di luar hari-hari latihan, Mourad tetap harus mengandalkan Bobby. Sebab, Roger tak tinggal di mes. Dia mengontrak rumah bersama keluarganya. Tapi, Mourad mengaku tak pernah kesepian. Sebab, rekan-rekan setimnya selalu menjadi kawan yang baik. Meski mengalami kendala verbal, menurutnya mereka selalu mau membantunya.

Penuhi Batas Pendaftaran Pemain Kemarin

Manajemen Persebaya batal menunda mengontrak pemain asing. Pasalnya, batas waktu pendaftaran pemain tidak jadi 28 Februari, melainkan kemarin (31/1). Karena itu, manajemen langsung mengikat kontrak dua pemain asing, yakni Batoum Roger (Kamerun/penyerang) dan Mourad Faris (Maroko/gelandang). Manajer Persebaya Indah Kurnia mengatakan, sikap Persebaya berubah karena kontak yang dilakukan dengan Joko Driyono, direktur kompetisi Badan Liga Sepak Bola Indonesia (BLI). ''Kami mengubah keputusan ini karena menerima pesan dari Pak Joko. Dia bilang, deadline pendaftaran pemain untuk Divisi Utama tetap 31 Januari. Sedangkan 28 Februari khusus untuk Superliga (Djarum Indonesia Super League, Red),'' lanjutnya.Masuknya Mourad yang sudah mengikuti seleksi hampir dua pekan itu memang sudah diperkirakan sebelumnya. Sebab, pemain berumur 24 tahun tersebut sebelumnya memang sudah direkomendasikan oleh Arcan Iurie, pelatih Persebaya.Tapi, masuknya Batoum di luar perkiraan. Selama ini, nama mantan striker Persija Jakarta itu tak pernah disebut-sebut akan masuk. Justru, nama yang santer disebut adalah Julio Lopez (Cile/penyerang) dan Essaiah Pello Benson (Liberia/gelandang). Kontrak kedua pemain tersebut diteken kemarin di mes Persebaya, setelah Endra Prasetya dkk bermandi peluh dalam sesi latihan pagi. Indah tak mau menyebut secara rinci berapa nilai kontrak ataupun gaji bulanan kedua pemain itu. Dia hanya menyebutkan, plafon gaji bulanan untuk kedua pemain itu adalah Rp 40 juta. Batoum mengatakan datang sendiri ke Surabaya tanpa didampingi sang agen, Onana Jules. Pemain yang pada putaran pertama Kompetisi Divisi Utama lalu bermain untuk Semen Padang itu pun tak mau menyebutkan berapa gaji bulanannya. ''Tidak penting berapa uang yang saya dapatkan,'' ujar Batoum. ''Saya sekarang sudah di sini dan siap memberikan kemampuan terbaik saya,'' tambahnya. Masuknya Batoum membuat kompetisi di lini depan Persebaya kian panas. Sebab, Persebaya sudah punya enam pemain. Mereka adalah Jairon Feliciano (Brazil/gelandang), Purwanto, Dodit Fitrio, Andi Oddang, Wimba Sutan Fenosa, dan Irfan Hidayatullah. Dikontraknya dua pemain asing anyar itu membuat Persebaya menggenapi pasukannya menjadi 26 orang. Sebelumnya, mereka mengontrak Sunaji, Andri "Gepeng" Budianto, Khoirul Iqbal Hasballah, dan Joao Bosco Cabral.

Persebaya Kontrak Lagi Dua Pemain Asing

SURABAYA, SABTU - Persebaya Surabaya resmi mengontrak dua pemain asing tambahan bertepatan dengan batas akhir pendaftaran pemain baru untuk putaran kedua kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2008-09, Sabtu (31/1). Kedua pemain itu adalah mantan penyerang Persija Jakarta asal Kamerun, Batoum Roger dan pemain gelandang Mourad Faris dari Maroko.Batoum dikontrak tanpa melalui proses seleksi, tetapi atas rekomendasi pelatih Persebaya Arcan Iurie. Sementara Mourad yang sebenarnya akan didepak setelah menjalani proses seleksi beberapa hari, akhirnya direkomendasikan untuk dikontrak.Dengan bergabungnya Batoum dan Mourad, Persebaya kini memiliki empat pemain asing. Dua pemain yang sebelumnya sudah gabung adalah Jairon Feliciano (penyerang) dan Anderson Da Silva (pemain belakang) yang keduanya asal Brasil.Manajer Persebaya Indah Kurnia mengatakan, keputusan merekrut kedua pemain asing itu dilakukan cukup mendadak, setelah mendapat kepastian dari Badan Liga Indonesia (BLI) soal batas akhir pendaftaran pemain baru untuk putaran kedua.Sebelumnya, Indah Kurnia mendapat informasi kalau pendaftaran pemain tambahan diperpanjang dari 31 Januari menjadi akhir Februari 2009."Ternyata yang diperpanjang hingga akhir Februari adalah pendaftaran pemain Liga Super, sementara yang divisi utama tetap 31 Januari. Dari konsultasi dengan pelatih Arcan Iurie, kami putuskan mengontrak Batoum dan Mourad," kata Indah."Kedua pemain itu juga langsung kami daftarkan ke BLI untuk mendapat pengesahan," tambahnya.Indah mengakui proses administrasi Mourad Faris akan membutuhkan waktu lebih lama karena dia baru pertama berlaga di Indonesia. "Tapi saya yakin sebelum Persebaya main pada 12 Februari, semua urusan sudah beres," katanya.Menyinggung nilai kontrak kedua pemain asing tersebut, Indah Kurnia tidak bersedia menyebutkan. Ia hanya mengatakan jumlah nilai kontrak kedua pemain itu hampir sama dengan yang diterima pemain asal Cile, Javier Roca yang sudah didepak dari tim.Saat bergabung dengan Persebaya, Javier Roca menerima kontrak sekitar Rp600 juta untuk satu musim, sementara Batoum Roger dan Mourad Fariz hanya dikontrak setengah musim."Meskipun harganya cukup murah, tapi kemampuan dan kualitas kedua pemain asing ini lumayan bagus dan sesuai keinginan pelatih," ujar Indah Kurnia.Selain dua legiun asing, Persebaya juga menambah beberapa pemain lokal, di antaranya Andri Budianto (Gresik United) dan Joao Bosco Cabral (Persija).Batoum Roger yang ditemui usai penandatanganan kontrak mengaku senang bisa bergabung dengan Persebaya dan bertekad memberikan penampilan terbaik selama putaran kedua nanti."Persebaya tim bagus dan kuat, apalagi saat ini ada di peringkat atas klasemen. Saya tentu ingin membawa Persebaya juara dan lolos Liga Super," kata pemain berusia 30 tahun yang pada putaran pertama lalu membela Semen Padang

Persebaya Serius Incar J-Lo

MAKASSAR, RABU — Tim divisi utama Persebaya Surabaya menyatakan keseriusannya mengincar striker asing PSM Makassar, Julio Lopez (J-Lo). Hal itu dinyatakan Ketua Umum Persebaya Saleh Mukadar.
"Kami serius ingin merekrut J-Lo ke Persebaya yang sangat membutuhkan striker sekelas dia. Kalau PSM mau melepas J-Lo, kami akan menindaklanjutinya," kata Mukadar, Selasa (20/1).
Meski demikian, kubu Persebaya belum melakukan komunikasi lebih jauh dengan manajemen PSM yang lebih berhak memutuskan status J-Lo. Persebaya tampaknya masih akan mempelajari status striker asal Cile itu di PSM.
J-Lo yang mengaku gajinya belum dibayar oleh manajemen PSM belum menunjukkan niatnya hengkang dari tim "Ayam Jantan dari Timur" meskipun dalam kondisi sulit terkait dengan masalah gaji.
"Sama sekali tidak ada pikiran saya untuk pindah ke klub lain. Saya bertahan di PSM karena faktor profesionalisme yang harus saya hormati dan saya junjung tinggi," kata mantan striker PSIS Semarang itu di Lapangan Karebosi, Makassar .
Pencetak sembilan gol di PSM ini menyatakan sangat menghormati kontraknya di PSM yang belum habis, meskipun di satu sisi haknya sebagai pemain belum dipenuhi oleh manajemen.
"Saya bekerja sesuai dengan kontrak saya. Selama kontrak satu tahun itu belum berakhir, saya tidak akan pindah dari PSM. Kalau kontrak itu sudah habis, sekarang juga saya angkat tas pergi dari PSM," katanya.
Atas dasar inilah, J-Lo enggan berkomentar banyak soal tawaran Persebaya yang ingin merekrutnya. Namun, J-Lo juga berharap kepada manajemen PSM agar memenuhi haknya yang belum dipenuhi.
"Di mana-mana orang bekerja pasti ada penyelesaian masalah soal gaji. Saya bekerja setiap hari pagi dan sore mengikuti latihan. Mungkin itu yang tidak diketahui oleh manajemen PSM. Saya ingin masalah gaji itu diselesaikan. Saya tidak ingin membahas pindah klub," katanya.

Tunda Kontrak Legiun Asing


SURABAYA - Persebaya Surabaya menunda niat untuk merekrut pemain asing tambahan kemarin (30/1). Padahal, manajemen klub berjuluk Green Force itu telah menegaskan, kemarin adalah finalisasi pemain asing yang akan dikontrak. Menurut Manajer Persebaya Indah Kurnia, keputusan tersebut diambil karena pihaknya mendapatkan kabar, batas akhir pendaftaran pemain yang seharusnya hari ini ditunda hingga 28 Februari 2009. "Kami masih punya waktu cukup panjang, jadi tidak terburu memilih pemain," ujar Indah kemarin. "Tapi, kalau memang sampai penutupan tidak ada pemain asing yang bagus, kami tidak akan memaksakan," tambahnya. Sepeninggal Javier Roca yang dilepas ke Gresik United, saat ini Persebaya hanya memiliki dua pemain asing. Yaitu, Anderson da Silva (Brazil/belakang) dan Jairon Feliciano (Brazil/penyerang). Lalu, bagaimana nasib pemain-pemain asing yang tengah mengikuti seleksi? Pelatih Persebaya Arcan Iurie menyatakan, Ndolar Blaise (Chad/penyerang) dan Perry Sah Kollie (Liberia/penyerang) akan dipulangkan. "Selama seleksi, Ndolar dan Perry tidak menunjukkan kualitas cukup untuk kami rekrut," ucap Iurie. Persebaya juga dipastikan tidak jadi mengikat Essaiah Pello Benson (Liberia/gelandang). Indah menerangkan, pembicaraan dengan agen mantan pemain Arema Malang itu macet karena mereka meminta harga tinggi. "Plafon dana kami hanya Rp 40 juta untuk dua pemain. Tapi, agennya meminta lebih dari itu," beber Indah. Untuk Mourad Faris (Maroko/gelandang), masih ada kesempatan sepekan lagi baginya guna mengikuti latihan di Persebaya. Tapi, tetap tak ada jaminan bagi pemain yang sudah berada di mes Persebaya hampir dua minggu itu untuk dikontrak. Sebaliknya, Joao Bosco Cabral resmi meneken kontrak tadi malam di mes Persebaya. Cabral dikontrak hingga Kompetisi Divisi Utama Ligina berakhir. Tapi, pihak manajemen tak mau mengungkap berapa nilai kontrak mantan pemain belakang Persija Jakarta tersebut. Sementara itu, dalam pertandingan uji coba melawan Indonesia Muda (IM) di Gelora 10 Nopember kemarin sore, Endra Prasetya dkk menang 4-1. Empat gol Persebaya dicetak Bobby Satria, Arif Ariyanto, Purwanto, dan Dodit Fitrio. Sedangkan gol balasan IM terjadi lewat eksekusi penalti Sugeng setelah sebelumnya Sofy Hermawan melanggar salah seorang pemain IM