CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

About Me

Foto Saya
fahmi setyansah amari
saat ini masih aktif sebagai mahasiswa unair di fakultas ekonomi dan bisnis tepatnya jurusan d3 manajemen perkantoran
Lihat profil lengkapku

ini pak pelatih

ini pak pelatih
Divaldo Aves

sriker andalan

sriker andalan
Barisic

Selasa, 10 Februari 2009

Mourad Faris Berjuang Jadi Bagian Skuad Persebaya

Andalkan Bobby Satria Jalin Komunikasi Mourad Faris tak hanya harus beradaptasi dengan permainan Persebaya Surabaya. Sebagai pemain yang baru kali pertama di Indonesia, dia mesti menyesuaikan diri dengan budaya dan bahasa lokal.M. Dinarsa K., Surabaya Sebagai pemain asing baru, Mourad Faris tampak bingung ketika harus berinteraksi dengan kawan-kawannya di mes Persebaya. Sesaat dia berucap dalam bahasa Inggris, sembari tangannya menari dengan bahasa Tarzan.Pemain asal Maroko itu terpaksa harus melakukan itu. Sebab, tak banyak pemain Persebaya yang lancar berbahasa Inggris, apalagi Prancis atau Arab, tiga bahasa yang dikuasai Mourad. Tapi, itulah kesehariannya bergaul bersama rekan-rekan setimnya. Dia mengaku menikmatinya. ''Agak susah berkomunikasi. Tapi, saya tahu mereka baik sama saya,'' ujar pemain yang dikontrak Persebaya pada 31 Januari lalu tersebut.Dia mengaku tak pernah membayangkan akan berlabuh di Indonesia, negara yang bagi dia adalah negeri antah-berantah. Dia telah malang melintang di kawasan Timur Tengah. Tarik El Janaby, pemain PKT Bontang asal Maroko, adalah orang mengajak Mourad untuk melanjutkan langkahnya di Indonesia.Awalnya, Mourad berharap bisa bermain satu tim dengan mantan pemain Arema Malang tersebut. Tapi, keinginan itu tidak bisa terwujud. ''PKT membutuhkan gelandang bertahan. Saya tidak bisa bermain di posisi itu,'' katanya. Kebetulan, Persebaya sedang mengadakan seleksi untuk mencari pengganti tujuh pemainnya yang lepas. Tim berjuluk Green Force tersebut juga tengah membutuhkan pemain asing bertipe seperti Mourad. Setelah sekitar tiga pekan berjibaku dalam seleksi, pemain kelahiran 1 Januari 1985 itu akhirnya dikontrak. Kontrak baru tersebut otomatis harus membuatnya segera beradaptasi dengan permainan Persebaya. Sebab, dia masuk ke Persebaya di tengah kompetisi yang tengah bergulir. Apalagi, harapan para suporter kepadanya sangat tinggi. Sebab, mau tidak mau, Mourad mengisi posisi yang ditinggalkan Javier Roca yang merapat ke Gresik United (GU).Di luar lapangan, dia harus menyesuaikan diri dengan budaya dan adat lokal yang sangat jauh berbeda dengan negeri asalnya. Dia mengaku awalnya sempat tertekan dengan kondisi tersebut. ''Saya merasa sendiri karena tidak ada yang mengerti dengan omongan saya,'' kenangnya.Pemain bertinggi badan 172 cm itu mengatakan, hanya Bobby Satria yang bisa bertutur dalam bahasa Inggris. ''Bobby banyak membantu saya menerjemahkan perkataan teman-teman lainnya,'' ujarnya. Tapi, kalau Bobby tidak ada, Mourad terpaksa harus memeras keringat untuk menyampaikan maksudnya kepada kawan-kawannya. Untung, kemudian Batoum Roger datang ke mes Persebaya dan dikontrak bersamaan dengan Mourad tanpa melalui seleksi. Sebab, Roger bisa berbahasa Inggris dan Prancis. Selain itu, pemain asal Kamerun tersebut bisa berbahasa Indonesia. Tapi, di luar hari-hari latihan, Mourad tetap harus mengandalkan Bobby. Sebab, Roger tak tinggal di mes. Dia mengontrak rumah bersama keluarganya. Tapi, Mourad mengaku tak pernah kesepian. Sebab, rekan-rekan setimnya selalu menjadi kawan yang baik. Meski mengalami kendala verbal, menurutnya mereka selalu mau membantunya.

0 komentar: