CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

About Me

Foto Saya
fahmi setyansah amari
saat ini masih aktif sebagai mahasiswa unair di fakultas ekonomi dan bisnis tepatnya jurusan d3 manajemen perkantoran
Lihat profil lengkapku

ini pak pelatih

ini pak pelatih
Divaldo Aves

sriker andalan

sriker andalan
Barisic

Rabu, 22 April 2009

Bekal Sapu Bersih Kandang


Tertinggal Enam Poin dari Persema
SURABAYA - Persebaya Surabaya terus menjaga peluang untuk menjuarai wilayah timur. Endra Prasetya dkk menempel ketat pimpinan klasemen sementara Persema Malang dengan beda enam poin.

Itu terjadi setelah Persebaya memetik kemenangan 2-0 (0-0) atas Persiba Bantul pada pertandingan Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia 2008/2009 di Gelora 10 Nopember, Surabaya, kemarin (22/4). Dua gol anak asuh Arcan Iurie tersebut dicetak Jairon Feliciano pada menit ke-56 dan Anderson da Silva (67').

Kini Green Force -julukan Persebaya- mengoleksi 46 poin, sedangkan Persema mengumpulkan 52 poin lewat kemenangan 3-0 atas PSIR Rembang di Lapangan AAU Jogja kemarin. Bedanya, Persema telah tampil 22 kali, sedangkan Persebaya 21 kali.

Ibnu Grahan, asisten pelatih Persebaya, menyatakan gembira dengan hasil tersebut. Kemenangan itu akan dijadikan sebagai modal untuk menyapu bersih semua laga di kandang, yakni melawan PSIR Rembang (25/4), PSS Sleman (28/4), dan Persis Solo (2/5). "Kami harap kemenangan ini terus berlanjut hingga akhir putaran kedua," ucap Ibnu.

Hanya, donasi tiga angka tersebut tetap belum diimbangi dengan permainan yang meyakinkan, khususnya pada babak pertama. Kombinasi serangan yang dibangun melalui Taufiq, Batoum Roger, dan Andi Oddang sering patah oleh penampilan lugas Kahudi Wahyu dkk.

Akibatnya, hanya beberapa kali anak-anak Green Force mengancam gawang Persiba. Salah satunya terjadi ketika tendangan Purwanto berhasil ditepis kiper Persiba Arif Musafak pada menit kelima.

Ketatnya lini tengah Persiba itu membuat kombinasi serangan Persebaya tak begitu lancar. Bahkan, mereka terkesan bermain monoton pada babak pertama. "Sebenarnya, kondisi tersebut wajar karena lapangan juga licin," dalih Ibnu.

Baru setelah turun minum, darah baru Andik Vermansyah mampu menghidupkan serangan Persebaya. Beberapa kali penetrasi Andik yang menggantikan Batoum di awal babak kedua mampu merepotkan jantung pertahanan Persiba.

Itu pula yang membuat konsentrasi pemain belakang Persiba pecah. Andi Oddang berhasil menerobos sisi kanan pertahanan tim tamu dan mengirim umpan ke depan mulut gawang. Tak berpikir panjang, Jairon yang berdiri bebas langsung melesakkan bola dengan satu sentuhan dan membuat Arif memungut bola dari gawangnya.

Unggul satu gol membuat anak-anak Persebaya semakin bersemangat menambah gol. Apalagi, Persiba yang justru menurunkan tempo serangan membuat Persebaya semakin leluasa menekan. Hal itu pula yang membuat defender tuan rumah berani melakukan tusukan hingga ke depan.

Pada menit ke-67, umpan terobosan Andik sukses melewati tiga pemain Persiba. Anderson yang muncul dari belakang langsung lepas dari kawalan pemain tim tamu. Pemain asal Brazil tersebut leluasa menceploskan bola lewat tendangan datarnya hingga menembus sudut kiri gawang Arif, kiper yang sebenarnya bermain gemilang.

Unggul dua gol, Iurie mulai melakukan rotasi. Andi Oddang ditarik keluar, digantikan M. Irfan yang selama ini belum pernah tampil. Namun, kehadiran Irfan tidak membuat kedudukan berubah. Persebaya tetap unggul 2-0 hingga pertandingan usai.

Pelatih Persiba Nandar Iskandar mengakui bahwa dirinya sempat menginstruksi timnya untuk menahan serangan di babak pertama. "Itu berhasil. Sayang, di babak kedua kami lengah," ujar Nandar.

Misi Tebus Kekalahan


Persebaya v Persiba
SURABAYA - Persebaya Surabaya tak ingin larut dalam duka. Kekalahan 0-1 dari Persema Malang Kamis lalu (16/4) akan ditebus saat menjamu Persiba Bantul dalam Kompetisi Divisi Utama di Gelora 10 Nopember, sore nanti.

Saat ini, tim dengan kostum kebanggaan hijau tersebut mengoleksi poin 43 atau enam poin lebih sedikit dari Persema. Tentunya, tiga poin dalam pertandingan hari ini akan sangat membantu Persebaya dalam mengejar Persema.

Karenanya, Asisten pelatih Persebaya Ibnu Grahan berharap agar timnya dapat bermain maksimal dalam pertandingan kali ini. Dia mengamini adanya beberapa permasalahan intern yang melanda tim Persebaya beberapa hari ini.

Itu terkait aksi mogok berlatih Arif Ariyanto dan Mourad Faris. ''Tapi saya kira itu tidak mengganggu kondusifitas tim, karena semuanya telah diselesaikan,'' jelas Ibnu usai mendampingi Endra Prasetya dkk., berlatih kemarin pagi (21/4).

Namun demikian, Ibnu mengatakan bahwa hari ini akan ada perubahan penghuni starting line up di timnya jika dibandingkan dengan saat menghadapi Persema. Ini menyusul bek Anderson da Silva yang mulai bisa tampil. Sementara gelandang Lucky Wahyu dipastikan absen karena akumulasi kartu kuning. ''Untuk itu, akan ada perubahan dalam starting line up,'' jelasnya.

Mantan pemain Persebaya tersebut mengatakan kehadiran Anderson akan menambah solidnya lini belakang Persebaya. Sementara, tim pelatih Persebaya juga terus menyiapkan beberapa alternatif untuk menyiasati absennya Lucky. Kata Ibnu, salah satunya dengan menarik Taufiq sedikit ke belakang dan memasukkan satu pemain yang selama ini menghuni bench cadangan. ''Bisa saja Sunaji, Andre Budianto, Mourad Faris. Tapi kami tentukan besok dengan melihat perkembangan terakhir,'' terang Ibnu.

Ketiga pemain tersebut memang cocok sebagai alternatif pengganti Lucky. Alasannya, Sunaji bermain cukup konsisten pada laga melawan Persema di Stadion Gajayana pekan lalu. Sementara, Gepeng -sapaan akrab Andre Budianto- dan Mourad memang relatif jarang diturunkan pada laga Persebaya.

Namun, dengan diturunkan sejak menit awal, bisa membuat pemain itu semakin terpacu untuk bermain all out. ''Apalagi Gepeng, dia belum pernah tampil sebagai starting line up dalam laga resmi Persebaya di Gelora 10 Nopember,'' jelasnya.

Di sisi lain, Pelatih Persiba Bantul Nandar Iskandar mengaku bersyukur timnya bisa tampil full team dalam pertandingan nanti sore. ''Kami bersyukur semua pemain bisa tampil. Tidak ada yang terkena akumulasi kartu atau cedera,'' jelas dia.

Meski begitu, dia tak ingin jumawa menghadapi tim sekelas Persebaya. Apalagi, di putaran pertama lalu timnya dikalahkan Persebaya 0-1.

Wasit pun Kurang Yakin

GOL kemenangan Persema atas Persebaya bisa dianggap abu-abu alias kontroversial. Bahkan, saat mengesahkan gol tersebut, wasit Syamsudin Linta asal Jakarta yang memimpin derby Jatim itu juga tampak kurang yakin.

Gol kontroversial tersebut berawal saat M. Kamri, pemain Laskar Ken Arok (julukan Persema), melakukan tendangan pojok. Lalu, bola lambung itu di-heading Brima Pepito dan mengenai kiper Persebaya Endra Prasetya, namun terlepas. Bola liar tersebut lalu dibuang bek kiri Persebaya Mat Halil.

Saat itu Syamsudin sudah memberikan isyarat tidak gol dengan tangannya. Bola yang telah dibuang Halil pun sudah sempat dikuasai M. Kamri. Waktu itulah wasit membatalkan keputusannya. Sebab, dari kejauhan dia melihat asisten wasit II Sumadi mengangkat bendera dan menunjuk gawang Persebaya yang menandakan telah terjadi gol. Akhirnya, Syamsudin pun menunjuk titik tengah tanda gol telah tercipta.

"Gol itu sudah sesuai aturan AFC (Federasi Sepak Bola Asia). Bola terlihat sudah melewati garis gawang," tegas Marsono, pengawas pertandingan tersebut. "Lebih baik keputusan terlambat daripada salah," imbuhnya.

Keputusan itu membuat para pemain Green Force -julukan Persebaya- spontan memburu Syamsudin dan ramai-ramai melancarkan protes. Protes juga meledak di bangku cadangan (bench) pemain Persebaya. Para ofisial Persebaya kontan keluar dari bench saat kemelut tersebut disahkan menjadi gol. Tapi, karena tidak digubris Syamsudin, para pemain Green Force lalu lari ke bangku cadangan.

Laga pun sebenarnya sempat terhenti sekitar sepuluh menit. Tapi, wasit hanya menghitung lima menit. "Anak-anak keluar karena merasa tidak nyaman dengan keputusan wasit. Saya memahami apa yang mereka lakukan," ujar Indah Kurnia, manajer Persebaya.

Protes keras kubu tim kebanggaan warga Kota Pahlawan itu memicu kemarahan para penonton. Mereka terlihat terus meneriakkan umpatan ke kubu tim tamu. Selain menghujani sumpah serapah, mereka melempari para pemain dan ofisial Persebaya dengan botol plastik.

Lemparan paling deras dilakukan para penonton yang duduk di tribun VIP yang terletak di sebelah barat, yang kebetulan berada persis di atas bench Persebaya

Tidak Merasa Kalah


Posisi Puncak Green Force Lepas
MALANG - Persebaya Surabaya akhirnya harus merelakan puncak klasemen Kompetisi Divisi Utama Ligina Wilayah Timur. Ironisnya, posisi itu jatuh ke tangan Persema Malang yang mengalahkannya dengan skor 1-0 (0-0) pada pertandingan di Stadion Gajayana, Malang, kemarin (16/4).

Gol semata wayang tim berjuluk Laskar Ken Arok itu disumbangkan oleh tukang gedornya asal Sierra Leone Brima Pepito Sanusie pada menit ke-77. Tambahan tiga angka tersebut membuat Persema unggul tiga poin atas Persebaya.

Setelah pertandingan tersebut, tim yang dipoles Subangkit itu mengemas 46 poin, unggul tiga angka atas Green Force, julukan Persebaya.

Setiap kekalahan tentu menyedihkan bagi setiap tim. Namun, kekalahan melawan Persema itu dianggap sebagai kekalahan yang paling menyakitkan oleh kubu Persebaya. Sebab, gol tunggal Persema yang bersarang ke gawang Persebaya yang dikawal Endra Prasetya itu berbau kontroversi.

''Jelas saja kami merasa sakit hati kalah dengan cara seperti ini. Bagaimana Persema bisa masuk Super Liga (Indonesia Super League, Red) kalau hanya mengandalkan wasit," kecam Indah Kurnia, manajer Persebaya.

Senada dengan Indah, pelatih Persebaya Arcan Iurie mengungkapkan kekesalannya atas hasil itu. ''Saya tidak merasa kalah. Anak-anak sudah berjuang dan bagi saya merekalah pemenangnya,'' tegasnya.

Gol itu sempat membuat Syamsudin Linta, yang memimpin laga tersebut, menghentikan pertandingan selama lima menit karena pemain Persebaya memprotes.

Setelah gol itu, Endra Prasetya dkk langsung berlari ke arah bench. ''Kami tidak berniat mogok. Anak-anak hanya menenangkan diri karena shock atas gol itu,'' papar Indah.

Sejatinya, pertandingan berjalan seru. Persema memang lebih menguasi laga. Tercatat, empat peluang matang berhasil mereka ciptakan. Tapi, hanya satu yang berbuah gol. Sejak menit awal, Persema, yang memang membutuhkan kemenangan untuk mengudeta Persebaya itu, bermain lebih. Itu pun berbau kontroversi.

''Anak-anak bermain bagus dan melaksanakan instruksi dengan baik. Sayang, kami tidak beruntung dan hanya bisa buat satu gol,'' papar Subangkit.

Tapi, Persebaya juga mampu beberapa kali merepotkan pertahanan Persema yang digalang Aris Budi Prasetya. Mungkin, kejadian ketika pemain Persebaya harus mendorong bus yang mogok sebelum berangkat ke Malang pada 14 April lalu menjadi isyarat kekalahan mereka. Saat hal itu ditanyakan kepada Iurie, dia hanya diam.

Sudah Paham Kekuatan Persema

SURABAYA - Skuad Persebaya Surabaya berangkat ke Malang dengan konfidensi tinggi. Tim polesan Arcan Iurie tersebut besok (16/4) menantang Persema di Stadion Gajayana, Malang.

Menghadapi tuan rumah yang secara materi berimbang dengan mereka, tim berjuluk Green Force tersebut punya modal kemenangan saat melawan Persekabpas Kab Pasuruan di Stadion R. Soedrasono, Pogar, Bangil, Pasuruan, 12 April lalu.

Tak hanya itu, masuknya Andik Vermansyah yang telah pulih dari cedera engkel serta Lucky Wahyu yang bergabung setelah dilepas sementara dari training center (TC) timnas U-23 diharapkan bisa memperkuat lini tengah. ''Saya harap Andik dan Lucky bisa memperkuat lini tengah kami,'' papar Iurie usai latihan kemarin (14/4).

Namun, pelatih asal Moldova tersebut belum bisa menjamin keduanya langsung dimainkan sebagai starter. ''Kami akan lihat kondisi terakhir mereka sebelum pertandingan,'' jelasnya.

Mengenai Persema, menurut Iurie, tim yang dilatih Subangkit tersebut adalah tim yang bagus. Tapi, dia mengaku telah mengetahui kekuatan tim berjuluk Laskar Ken Arok tersebut. ''Kami mengirim orang untuk memantau permainan Persema waktu melawan Manokwari Minggu (12/4) dan dia sudah memberikan laporan, '' tuturnya.

Iurie menambahkan, hasil pantauan tersebut akan didiskusikan dengan tim pelatih untuk meracik strategi yang tepat dalam pertandingan besok. Bagi kedua tim, pertandingan ini akan jadi perebutan puncak klasemen

Berebut Posisi Puncak Wilayah Timur


SURABAYA - Bentrok antara Persebaya Surabaya kontra Persema Malang layak disebut sebagai partai menentukan. Sebab, pemenang dalam laga di Stadion Gajayana, Malang, itu bakal duduk di puncak klasemen sementara Kompetisi Divisi Utama Wilayah Timur.

Selain memperebutkan posisi puncak klasemen, laga tersebut menjadi ajang adu gengsi dua tim Jatim di pentas divisi utama. Pemenang dalam bentrok itu bisa menepuk dada dan menobatkan dirinya sebagai tim terbaik Jatim di kasta kompetisi kelas dua di tanah air itu.

Saat ini, Persebaya masih menguasai puncak klasemen sementara. Sedangkan Persema berada di posisi kedua. Kedua tim sama-sama mengemas nilai 43. Bagi kubu Persema, tiga poinlah yang mereka inginkan. ''Persebaya memang tim bagus. Tapi, kami yakin bisa menang besok (hari ini, Red.),'' tegas Subangkit, pelatih Persema, kemarin (15/4).

Mantan pemain Persebaya tersebut menyatakan, timnya saat ini sedang on-fire menyusul lima kemenangan pada lima laga terakhir di Divisi Utama.

Sedangkan kubu Persebaya berharap, lawatan ke Malang tak menjungkalkan posisinya sebagai penguasa klasemen sementara. Demi mencapai tujuan itu, paling tidak, mereka harus mengantongi satu poin dari pertandingan tersebut.

''Kami tahu, saat ini Persema sedang bagus-bagusnya. Tapi, kami akan berusaha untuk mendapatkan poin di Malang,'' tutur Ibnu Grahan, asisten pelatih tim berjuluk Green Force tersebut.

Namun demikian, sebenarnya, kubu Persebaya tidak perlu minder. Sebab, berdasarkan head to head kedua tim di tujuh pertemuan terakhir di berbagai ajang, pada tujuh laga terakhir berpihak kepada Persebaya. Tim yang bermarkas di Gelora 10 Nopember, Surabaya, tersebut berhasil menang empat kali. Sedang Persema hanya mampu menang sekali, dan sisanya seri. Bahkan, di putaran pertama lalu, di Kota Pahlawan, Persebaya menghancurkan tim berjuluk Laskar Ken Arok itu dengan skor telak 6-1.

Sebenarnya, kedua tim menyongsong laga itu tanpa kekuatan penuh di lini belakang. Persema harus kehilangan defender tangguh asal Kamerun Sieme Pierre Patrick karena gegar otak ringan di pertandingan melawan Perseman Manokwari pada 12 April lalu. Sedangkan Persebaya harus tampil tanpa Anderson da Silva. Bek asal Brazil tersebut harus absen karena akumulasi kartu. ''Tanpa Anderson memang cukup berat. Tapi, kami sudah menyiapkan Sunaji atau Joao Bosco Cabral sebagai penggantinya,'' urai Ibnu. (nar/yon/jpnn/diq)

Susunan Pemain :

Persema (4-4-2): 12-I Komang Putra (g), 18-Aris Budi Prasetyo, 21-Harry Saputra, 5-Muhar, 29-Jainal Ichwan, 10-Mbom Mbom Julien, 11-Bima Sakti, 27-Sutaji, 26-M. Kamri,9-Otto Weah, 99-Brima Pepito Sanusie (k)

Cadangan : 1-Sukasto Effendy, 17-Febri Ekawanto, 22-Rony Wahyudi, 28-Kusaeri, 8-Abdi Gusti Wicaksono, 15-Jaya Teguh Angga, 25-Harmoko

Pelatih : Subangkit.

Persebaya (3-5-2): 27-Endra Prasetya (g/k), 17-Bobby Satria, 25-Sunaji, 4-Nugroho Mardiyanto, 2-Mat Halil, 15-Anang Ma'ruf, 14-Lucky Wahyu, 8-Taufiq, 10-Andik Vermansyah, 29-Batoum Roger, 9-Jairon Feliciano.

Cadangan: 41-Khoirul Iqbal Hasballah, 75-Joao Bosco Cabral, 16-Satrio Syam, 88-Andri Budianto, 7-Arif Ariyanto, 23-Dodit Fitrio, 95-Purwanto

Pelatih: Arcan Iurie.

Siapkan Pengganti Anderson

SURABAYA - Peluang Joao Bosco Cabral kembali jadi starter. Mantan pemain Persija Jakarta itu diproyeksikan menggantikan posisi Aderson da Silva saat melawat ke kandang Persema Malang, Stadion Gajayan, Malang, pada Kamis (16/4) lusa.

Anderson tak bisa membela Green Force-julukan Persebaya- karena harus menjalani akumulasi kartu kuning. Tapi, kemampuan Bosco-sapaan karib Joao Bosco Cabral- masih akan terus dipantau.

'' Kami juga masih harus melihat kondisi lawan beberapa saat jelang pertandingan nanti,'' kata Ibnu Grahan, asisten pelatih Persebaya, usai mendampingi anak asuhnya berlatih di Gelora 10 Nopember, Surabaya, kemarin (13/4).

Untuk menyusun kekuatan lini belakang, pihaknya, lanjut Ibnu, perlu melihat kekuatan lini depan Persema. Terutama dengan melihat jumlah penyerang tim berjuluk Laskar Ken Arok tersebut.

Ini dilakukan guna mengalisis kekuarangan dan kelebihannya. Bagi Persebaya, sebenarnya kondisi tersebut sudah pernah dilakukan ketika melawat di kandang Persekabpas Kab Pasuruan pada Minggu (12/4) lalu.

Awalnya, memang Persebaya menggunakan empat defender. Namun, hal itu berubah dengan menggunakan tiga pemain belakang di babak kedua. Ibnu menyatakan bahwa komposisi lini belakang timnya bisa berubah-ubah

Yang Penting Menang

Kehilangan Anderson Lawan Persema
SURABAYA - Posisi puncak masih berada di tangan Persebaya Surabaya. Tim asal Kota Pahlawan tersebut mampu mengoleksi 43 poin dari 19 pertandingan.

Itu terjadi setelah Persebaya menang tipis 1-0 (1-0) atas tuan rumah Persekabpas Kab Pasuruan pada pertandingan Kompetisi Divisi Utama Wilayah Timur di Stadion R. Soedrasono, Pogar, Bangil, Kab Pasuruan, kemarin (12/4). Andi Oddang menjadi pahlawan Persebaya dengan gol yang diciptakannya pada menit ke-14. Batoum Roger memberikan assist sempurna yang diselesaikan Oddang dengan mudah.

Sebenarnya, nilai yang dikoleksi Green Force, julukan Persebaya, sama dengan Persema. Hanya, tim pujaan Bonekmania tersebut unggul dalam selisih gol. ''Saya senang karena kami bisa menang, meski hanya 1-0. Yang paling penting, kami berhasil menang dan meraih tiga poin,'' ungkap Arcan Iurie, pelatih Persebaya, kemarin.

Sukses memasukkan satu gol ke gawang Persekabpas, para pemain Persebaya kian bersemangat membombardir pertahanan Persekabpas. Tapi, sampai pertandingan berakhir, tim asal Kota Pahlawan itu tak mampu menambah koleksi gol.

Bahkan, gawang mereka hampir saja bobol ketika laga hampir usai. Untung, Endra Prasetya mampu menepis tendangan penalti Harun Nur Rosid. Tendangan 12 pas tersebut diberikan setelah pemain belakang Persebaya Bobby Satria melakukan handsball di kotak penalti sendiri. ''Anak-anak tadi nervous. Makanya, kami tidak bisa menambah gol,'' ujar Iurie.

Secara umum, para pemain Persebaya tidak bisa menunjukkam performa prima. Komunikasi antara lini tengah dan depan tampak lemah. Akibatnya, banyak bola yang disodorkan ke depan tak mampu dimanfaatkan untuk menjadi gol.

Terus menggempur gawang Persekabpas yang dikawal Agus Purwanto, tim yang pada putaran pertama dipoles Freddy Muli tersebut tak mampu menambah gol. Padahal, tercatat dua peluang tercipta melalui tandukan Jairon da Silva yang masih melambung tipis serta tendangan Purwanto yang hanya mengenai mistar gawang.

Pada laga tersebut, Anderon da Silva mendapat kartu kuning pada menit ke-71. Itu membuat legiun asing asal Brazil tersebut tak bisa bermain saat Persebaya bertanding melawan Persema 16 April mendatang di Stadion Gajayana, Malang. ''Kami akan mencari strategi baru, tanpa Anderson di Malang nanti,'' terangnya.

Sementara itu, meski tak mampu mendominasi pertandingan, Persekabpas tampak bermain mati-matian pada laga tersebut. Para pemainnya tampak turun dengan motivasi berlipat. Terutama kapten tim I Putu Gede. Bahkan, pemain yang pada putaran pertama lalu membela Persebaya itu mendapat kartu kuning pada menit ketiga. ''Saya senang. Meski kalah, anak-anak bisa bermain dengan motivasi penuh,'' papar Abdul Muntholib, pelatih Persekabpas

Kamis, 09 April 2009

Tarik Ulur Berangkatkan Tim

ARCAN Iurie, pelatih Persebaya, sudah merancang persiapan menyongsong laga away melawan Persekabpas Kab Pasuruan. Menyongsong laga perdana Kompetisi Divisi Utama Ligina 2008/2009 setelah libur kampanye tersebut, fisik para pemain sudah digenjot serta skill-nya diasah dengan sejumlah menu latihan plus, dua kali laga uji coba melawan tim-tim amatir. Selain itu, dia sudah memprogramkan tanggal keberangkatan ke Pasuruan. Arsitek tim asal Moldova tersebut mengatakan bakal memimpin pasukannya yang berjumlah 18 orang. Mereka bertolak ke Pasuruan besok malam (10/4). Meski Pasuruan hanya berjarak sekitar 40 kilometer dari Kota Pahlawan, Iurie memutuskan memberangkatkan Endra Prasetya dkk dua hari sebelum laga dengan pertimbangan khusus. ''Saya ingin para pemain bisa beristirahat cukup sebelum tampil,'' papar mantan pelatih Persija Jakarta tersebut. ''Saya ingin anak-anak maksimal waktu main karena sudah beristirahat cukup,'' lanjutnya.Namun, tampaknya, masalah keberangkatan itu masih menjadi masalah. Manajer Persebaya Indah Kurnia menyatakan bahwa Bendahara Persebaya Hendri Suhariyanto menginginkan agar skuad berjuluk Green Force tersebut berangkat ke Pasuruan pada Sabtu pagi (11/4). ''Pertimbangan dia, Pasuruan kan dekat. Jadi, berangkat satu hari sebelumnya juga tidak masalah,'' katanya. Sementara itu, Hendri tidak dapat dihubungi untuk dimintai konfirmasi. Telepon genggamnya tidak diangkat saat dikontak tadi malam.Indah memaparkan, biaya untuk laga tandang ke Pasuruan sekitar Rp 25 juta. Lalu, jika keberangkatan mereka ditunda sehari, sebenarnya, tak banyak ongkos yang bisa diirit Persebaya, hanya Rp 1.750.000. Tapi, mantan manajer Persebaya di Divisi I 2006 itu menyatakan tidak akan menunda keberangkatan tersebut. Sebab, akomodasi juga sudah disiapkan. Rencananya, rombongan Persebaya menginap di Hotel Chandra Wilwatikta, Pasuruan. Selain itu, manajemen sudah mengeluarkan pernyataan, menyanggupi permintaan Iurie tersebut. Setelah laga yang di Stadion R. Soedrasono, Pasuruan, tersebut, mereka bertolak ke Surabaya dan berangkat ke Malang pada 14 April, sebelum menantang tuan rumah Persema (16/4), di Stadion Gajayana, Malang. Pada 17 April, mereka akan bertolak ke Jakarta, menyosong laga di 16 besar Copa Indonesia IV melawan Persitara Jakarta Utara, 19 April mendatang. Karena jadwal padat itulah, Iurie ngotot ingin pasukannya berangkat ke Pasuruan dua hari sebelum pertandingan dilangsungkan.

Tensi Konflik Masih Tinggi


Pengurus-Manajemen Belum Punya Langkah Konkret

SURABAYA - Perdamaian tampaknya menjadi barang yang mahal di tubuh Persebaya Surabaya. Sikap saling menyalahkan yang dibungkus ego tinggi tetap dipegang oleh pengurus dan manajemen yang saling bertikai. Usaha untuk mencari mediator yang bisa menengahi masalah tersebut juga belum menemukan hasil. Sebab, belum ada orang atau pihak yang bersedia mengambil peran itu. Tak ayal, konflik terus menggelinding seperti bola api. Sebenarnya, masing-masing pihak mengatakan siap bertemu satu meja. Namun, belum ada langkah konkret untuk menemukan solusi yang pas.''Saya siap bertemu dengan manajemen untuk menyelesaikan masalah ini karena manajemen juga bagian dari Persebaya,'' kata Ketua Harian Persebaya Cholid Ghoromah kemarin (8/4). Manajer Persebaya Indah Kurnia menyatakan hal yang sama. Hanya, dia berharap agar hal itu dilakukan dengan mekanisme tertentu. ''Kalau dipanggil oleh pengurus, manajemen siap memenuhinya,'' tegas Indah seusai melakukan pelatihan motivasi bersama para pemain dan tim pelatih di mes Persebaya kemarin (8/4). Dia menambahkan, selama ini koordinasi antara pengurus dan manajemen memang lemah. Dia juga mengatakan bahwa tanggung jawab antara pengurus dan manajemen sudah tumpang-tindih. ''Contohnya, manajemen tidak diberikan wewenang untuk mengelola keuangan Persebaya, termasuk pendapatan tiket,'' terangnya. Dia mengakui, selama ini manajemen hanya disuruh untuk mencarikan dana. ''Kalau ada masalah seperti ini, baru Pak Cholid mengalihkan ke manajemen, seolah-olah fungsi organisasi di Persebaya berjalan sebagaimana mestinya,'' serunya.Masalah antara kedua elemen vital di klub berjuluk Green Force tersebut mencuat saat pembayaran kompensasi enam pemain yang dilepas Desember 2008 jatuh tempo. Mereka adalah Bejo Sugiantoro, I Putu Gede, Kurnia Sandy, Jordie Kartiko, Fachrudin, dan Rustanto Sri Wahono. Cholid mengatakan, uang sudah siap, tinggal manajemen tanda tangan. Tapi, manajemen tak mau tanda tangan sebelum mengatahui bahwa uangnya benar-benar ada. Melihat perseteruan yang kian panas di internal Persebaya, para pemain yang telah dilepas merasa tak tenang. Senin lalu (6/4), para pemain itu -minus Bejo- mendatangi mes dengan maksud meminta jaminan dari pengurus atau manajemen mengenai kompensasi mereka. Tapi, hanya ada bendahara Hendri Suhariyanto yang menemui mereka.Kemarin Fachrudin kembali datang dan menanyakan hal yang sama. Kali ini dia berhasil bertemu Indah. ''Kami hanya ingin kejelasan saja, paling tidak akhir bulan ini dibayar,'' tuturnya. Fachrudin pun memahami bahwa Persebaya akan memprioritaskan gaji para pemain Persebaya dahulu sebelum kompensasi mereka.

Kali Pertama Gawang Jebol dalam Uji Coba


SURABAYA - Persebaya Surabaya melakoni uji coba terakhir sebelum kembali terjun di laga lanjutan kompetisi Divisi Utama. Pada partai uji coba di Gelora 10 Nopember, Surabaya, kemarin (7/4) tim berjuluk Green Force itu berhasil menang 6-2 (2-0) melawan Surabaya Muda U-21 proyeksi Divisi III.Batoum Roger, Jairon Feliciano, Arif Ariyanto, Wimba Sutan Fenosa, Erfan Hidayatullah, dan Purwanto, masing-masing mencetak satu gol bagi Persebaya. Pada laga uji coba sebelumnya, 31 Maret, Persebaya menang 6-0 atas tim internal Sasana Bhakti (Sakti). Meski menang besar, terlihat masih banyak kelemahan yang harus dikoreksi pelatih Persebaya, Arcan Iurie. Pada babak pertama mereka memang terus mengurung pertahanan anak-anak didik Ahmad dan mencetak dua gol. Namun, para pemain Persebaya tampak kesulitan membongkar pertahanan para pemain muda itu. Di babak kedua banyak gol yang bisa dihasilkan. Tapi, karena terlalu asyik menyerang, dua gol bersarang ke gawang Persebaya. Itu merupakan kali pertama Green Force kebobolan di laga uji coba. ''Anak-anak tampil cukup disiplin di babak pertama. Tapi, di babak kedua mereka mulai kendor,'' ujar Iurie seusai laga.Sebaliknya, arsitek tim asal Moldova itu memuji lawannya. ''Surabaya Muda memberikan permainan bagus. Mereka cukup menyulitkan kami,'' ucapnya. Dia pun sudah menyadari itu. Tapi, Iurie membiarkan hal tersebut. Dia tak ingin semangat tinggi yang ditunjukkan pasukannya malah menurun. Menurut mantan pelatih Persik Kediri tersebut, laga itu digunakan untuk mencari 18 pemain yang akan dibawa ke laga away kontra Persekabpas Kab Pasuruan (12/4) dan Persema Malang (16/4). Selain itu, dia ingin mencari starter untuk laga tersebut.Iurie menjelaskan, pasukannya akan bertolak ke Pasuruan pada 10 April malam. Sebanyak 18 pemain itu akan ditentukan sesaat sebelum berangkat. Lalu, pada 14 April mereka berangkat ke Malang dan baru kembali ke Surabaya setelah laga itu. Tak ada banyak waktu recovery.Sebab, pada 19 April mereka dijadwalkan bertanding di second leg babak 16 besar Copa Indonesia IV melawan Persitara Jakarta Utara di Stadion Lebak Bulus, Jakarta. ''Tak ada waktu untuk pulang dan istirahat. Karena itu, kami harus memilih pemain-pemain yang paling siap,'' terangnya.Pertimbangan itu juga membuatnya memutuskan untuk menyimpan Andik Vermansyah di laga kemarin. Iurie ingin gelandang mungil yang belum lama sembuh dari cedera lutut itu fit saat Persebaya kembali melakoni ketatnya jadwal kompetisi.Sementara, mengenai perkembangan para pemainnya secara umum, Iurie mengaku cukup puas. ''Tim ini sudah bagus. Tapi, tetap harus dipertahankan semangat tempurnya,'' urainya.

Temukan Manajemen-Pengurus

PERSETERUAN manajemen dan pengurus Persebaya kian memanas. Dua komponen vital di klub berjuluk Green Force itu tetap saja saling lempar tanggung jawab mengenai masalah penyelesaian kompensasi enam pemain yang dilepas akhir tahun lalu. Ya, 6 April lalu, lima di antara enam pemain tersebut mendatangi Mes Persebaya dan meminta pengurus atau manajemen menandatangani surat mengenai jaminan kejelasan pembayaran hak mereka. Tapi, kemarin (7/4), manajemen dan pengurus masih saling lempar tentang siapa yang seharusnya menandatangani surat tersebut. Ketua Harian Persebaya Cholid Ghoromah menyatakan, Manajer Persebaya Indah Kurnia seharusnya menandatangani surat itu. Sebab, masalah tersebut adalah tanggung jawab manajemen. ''Urusan pemain adalah urusan manajemen. Jadi, Indah yang harus menandatanganinya,'' paparnya. Indah mengungkapkan tidak mau menandatangani. Masalah rasionalisasi adalah urusan pengurus. Termasuk menentukan siapa pemain yang dilepas. Jadi, yang seharusnya dimintai jaminan oleh para pemain adalah pengurus. Indah juga menolak menandatangani surat yang disodorkan pengurus tentang kompensasi itu. ''Kalau memang pengurus punya uang, kenapa tidak mau menandatangani. Toh, itu adalah kebijakan mereka,'' ujarnya. Asisten Manajer Saleh Hanifah menuturkan, sikap yang diambil Indah sudah benar. Sebab, kalau sampai batas akhir pembayaran, 30 April, pengurus tak mampu mencari uang untuk menyelesaikan kompensasi itu, Indah yang akan jadi korban. ''Kasihan Bu Indah. Kalau nanti dia tanda tangan lalu pengurus tidak bisa memenuhi sampai 30 April, dia yang dikejar-kejar pemain. Padahal, masalah tersebut sudah ditentukan oleh pengurus. Termasuk nama-nama pemain yang dilepas,'' paparnya. Jika masalah itu tetap berlarut, yang jadi korban adalah enam pemain tersebut. Seharusnya, dipikirkan cara untuk mencari solusi. ''Seharusnya memang begitu. Tapi, susah untuk mewujudkannya,'' ungkapnya. Saat ditanya mengenai mediasi untuk menyelesaikan masalah tersebut, dia menyetujuinya. ''Kalau bisa, ada yang bisa membantu untuk mempertemukan pengurus-manajemen dan menyelesaikan itu,'' harapnya. ''Kalau bisa, sebelum anak-anak berangkat ke Pasuruan,'' tambah Saleh.

Saling Lempar Bayaran Kompensasi

SURABAYA - Bulan ini adalah jatuh tempo bagi pembayaran kompensasi satu kali gaji enam pemain yang dilepas Persebaya Surabaya. Mereka adalah kapten Bejo Sugiantoro, I Putu Gede, Kurnia Sandy, Jordie Kartiko, Rustanto Swi Wahono, dan Fachrudin. Akan tetapi, sampai kemarin (4/4) belum ada kepastian kapan kompensasi kepada enam mantan pemain tim berjuluk Green Force tersebut diberikan. Enam pemain itu dilepas sesudah putaran pertama Kompetisi Divisi Utama Ligina 2008/2009, tepatnya pada 18 Desember tahun lalu. Ditanya mengenai masalah tersebut, pengurus dan manajemen Persebaya malah saling lempar. Mereka memiliki pendapat masing-masing mengenai pembayaran kompensasi kepada mantan pemain. Mewakili pengurus, Ketua Harian Persebaya Cholid Ghoromah menyatakan, sebelum memberikan uang kompensasi kepada para pemain, pengurus membutuhkan MoU (nota kesepahaman) dari manajemen dan pemain mengenai hal itu. "Sebelum mengeluarkan uang, kami butuh MoU dulu yang akan kami gunakan sebagai dasar," paparnya kemarin.Menurut Cholid, tanpa hal tersebut, pengurus akan sulit mengeluarkan uang. Dia menambahkan, dalam urusan seperti itu, yang berwenang untuk menyelesaikan sebenarnya adalah manajemen. "Manajemen yang bersentuhan langsung dengan pemain. Termasuk untuk urusan kompensasi ini," ujarnya. Dia menambahkan, "Kami hanya tinggal mengeluarkan uang. Segala urusan mengenai hal itu ditangani manajemen." Saat ditanya apakah saat ini uang tersebut sudah ada, Cholid menjawab, uangnya segera diusahakan dengan segala cara.Sementara itu, Indah Kurnia mengeluarkan komentar yang berseberangan dengan pengurus. Menurut manajer Green Force tersebut, masalah pelepasan pemain itu sudah ditangani sepenuhnya oleh pengurus. Jadi, manajemen sudah tidak terlibat, kecuali nanti ketika membayarkan uang kompensasi tersebut

Kondisi Sunaji Membaik, Perubahan Pola Jalan Lagi

SURABAYA - Arcan Iurie kembali tenang menata strategi. Ini seiring dengan terus membaiknya Sunaji. Sebelumnya, pelatih Persebaya asal Moldova tersebut khawatir jika Sunaji sakit parah. Dia menganggap Sunaji adalah pemain istimewa yang menjadi syarat mutlak bagi Persebaya untuk melakukan variasi skema permainan. ''Sunaji kami butuhkan untuk mengubah pola dari 3-5-2 ke 4-4-2,'' ujar mantan pelatih Persik Kediri itu. Perubahan itu sudah dicoba saat Persebaya beruji coba dengan Sakti (Sasana Bhakti), klub internal Persebaya, di Gelora 10 Nopember, Surabaya, pada 31 Maret lalu.Saat itu, Sunaji, yang berposisi asli sebagai stopper, sempat dimainkan sebagai gelandang bertahan dan bek sayap kanan. Rencananya, perubahan skema itu akan kembali dijajal saat tim berjuluk Green Force itu beruji coba dengan Surabaya Muda U-21 pada Selasa (7/4) mendatang di Gelora 10 Nopember, Surabaya.Rabu (1/4) lalu, Sunaji sempat mengeluh sakit pada dadanya serta badannya merasa demam. Oleh Herry Siswanto, dokter Persebaya, mantan pemain Reedo (tim internal Persebaya) itu disuruh melakukan tes darah. Saat itu, pria yang juga kepala Puskesmas Wonokusumo, Surabaya, tersebut ingin mengetahui dengan pasti kondisi Sunaji. Sekarang, sudah tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari kondisi mantan punggawa tim sepak bola Jatim di PON XVII 2008 itu. Dia sudah sehat kembali dan siap melahap porsi latihan yang diberikan Iurie kepada pasukannya. ''Kondisi Sunaji sudah baik. Dia hanya kecapekan,'' papar Herry. Ketika Persebaya melakoni latihan fitness di pusat kebugaran Atlas, di kawasan Dharmahusada Indah, kemarin, pun pemain yang baru bergabung Persebaya di putaran kedua itu sudah berlatih. Dia juga sudah melahap beban yang sama dengan kawan-kawannya yang lain.Menurut Herry, kondisi Sunaji sempat drop karena terlalu memforsir tenaganya untuk berlatih. Dia mengatakan, sebelum Persebaya berujicoba melawan Sakti pada 31 April lalu, kondisi Sunaji sebenarnya sudah tidak fit. Tapi, dia memaksanakan untuk tetap tampil. ''Saya sudah bilang ke dia (Sunaji) untuk istirahat dulu. Tapi, dia tetap memaksa main,'' papar Herry