Pengurus-Manajemen Belum Punya Langkah Konkret
SURABAYA - Perdamaian tampaknya menjadi barang yang mahal di tubuh Persebaya Surabaya. Sikap saling menyalahkan yang dibungkus ego tinggi tetap dipegang oleh pengurus dan manajemen yang saling bertikai. Usaha untuk mencari mediator yang bisa menengahi masalah tersebut juga belum menemukan hasil. Sebab, belum ada orang atau pihak yang bersedia mengambil peran itu. Tak ayal, konflik terus menggelinding seperti bola api. Sebenarnya, masing-masing pihak mengatakan siap bertemu satu meja. Namun, belum ada langkah konkret untuk menemukan solusi yang pas.''Saya siap bertemu dengan manajemen untuk menyelesaikan masalah ini karena manajemen juga bagian dari Persebaya,'' kata Ketua Harian Persebaya Cholid Ghoromah kemarin (8/4). Manajer Persebaya Indah Kurnia menyatakan hal yang sama. Hanya, dia berharap agar hal itu dilakukan dengan mekanisme tertentu. ''Kalau dipanggil oleh pengurus, manajemen siap memenuhinya,'' tegas Indah seusai melakukan pelatihan motivasi bersama para pemain dan tim pelatih di mes Persebaya kemarin (8/4). Dia menambahkan, selama ini koordinasi antara pengurus dan manajemen memang lemah. Dia juga mengatakan bahwa tanggung jawab antara pengurus dan manajemen sudah tumpang-tindih. ''Contohnya, manajemen tidak diberikan wewenang untuk mengelola keuangan Persebaya, termasuk pendapatan tiket,'' terangnya. Dia mengakui, selama ini manajemen hanya disuruh untuk mencarikan dana. ''Kalau ada masalah seperti ini, baru Pak Cholid mengalihkan ke manajemen, seolah-olah fungsi organisasi di Persebaya berjalan sebagaimana mestinya,'' serunya.Masalah antara kedua elemen vital di klub berjuluk Green Force tersebut mencuat saat pembayaran kompensasi enam pemain yang dilepas Desember 2008 jatuh tempo. Mereka adalah Bejo Sugiantoro, I Putu Gede, Kurnia Sandy, Jordie Kartiko, Fachrudin, dan Rustanto Sri Wahono. Cholid mengatakan, uang sudah siap, tinggal manajemen tanda tangan. Tapi, manajemen tak mau tanda tangan sebelum mengatahui bahwa uangnya benar-benar ada. Melihat perseteruan yang kian panas di internal Persebaya, para pemain yang telah dilepas merasa tak tenang. Senin lalu (6/4), para pemain itu -minus Bejo- mendatangi mes dengan maksud meminta jaminan dari pengurus atau manajemen mengenai kompensasi mereka. Tapi, hanya ada bendahara Hendri Suhariyanto yang menemui mereka.Kemarin Fachrudin kembali datang dan menanyakan hal yang sama. Kali ini dia berhasil bertemu Indah. ''Kami hanya ingin kejelasan saja, paling tidak akhir bulan ini dibayar,'' tuturnya. Fachrudin pun memahami bahwa Persebaya akan memprioritaskan gaji para pemain Persebaya dahulu sebelum kompensasi mereka.
0 komentar:
Posting Komentar