CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

About Me

Foto Saya
fahmi setyansah amari
saat ini masih aktif sebagai mahasiswa unair di fakultas ekonomi dan bisnis tepatnya jurusan d3 manajemen perkantoran
Lihat profil lengkapku

ini pak pelatih

ini pak pelatih
Divaldo Aves

sriker andalan

sriker andalan
Barisic

Rabu, 22 April 2009

Wasit pun Kurang Yakin

GOL kemenangan Persema atas Persebaya bisa dianggap abu-abu alias kontroversial. Bahkan, saat mengesahkan gol tersebut, wasit Syamsudin Linta asal Jakarta yang memimpin derby Jatim itu juga tampak kurang yakin.

Gol kontroversial tersebut berawal saat M. Kamri, pemain Laskar Ken Arok (julukan Persema), melakukan tendangan pojok. Lalu, bola lambung itu di-heading Brima Pepito dan mengenai kiper Persebaya Endra Prasetya, namun terlepas. Bola liar tersebut lalu dibuang bek kiri Persebaya Mat Halil.

Saat itu Syamsudin sudah memberikan isyarat tidak gol dengan tangannya. Bola yang telah dibuang Halil pun sudah sempat dikuasai M. Kamri. Waktu itulah wasit membatalkan keputusannya. Sebab, dari kejauhan dia melihat asisten wasit II Sumadi mengangkat bendera dan menunjuk gawang Persebaya yang menandakan telah terjadi gol. Akhirnya, Syamsudin pun menunjuk titik tengah tanda gol telah tercipta.

"Gol itu sudah sesuai aturan AFC (Federasi Sepak Bola Asia). Bola terlihat sudah melewati garis gawang," tegas Marsono, pengawas pertandingan tersebut. "Lebih baik keputusan terlambat daripada salah," imbuhnya.

Keputusan itu membuat para pemain Green Force -julukan Persebaya- spontan memburu Syamsudin dan ramai-ramai melancarkan protes. Protes juga meledak di bangku cadangan (bench) pemain Persebaya. Para ofisial Persebaya kontan keluar dari bench saat kemelut tersebut disahkan menjadi gol. Tapi, karena tidak digubris Syamsudin, para pemain Green Force lalu lari ke bangku cadangan.

Laga pun sebenarnya sempat terhenti sekitar sepuluh menit. Tapi, wasit hanya menghitung lima menit. "Anak-anak keluar karena merasa tidak nyaman dengan keputusan wasit. Saya memahami apa yang mereka lakukan," ujar Indah Kurnia, manajer Persebaya.

Protes keras kubu tim kebanggaan warga Kota Pahlawan itu memicu kemarahan para penonton. Mereka terlihat terus meneriakkan umpatan ke kubu tim tamu. Selain menghujani sumpah serapah, mereka melempari para pemain dan ofisial Persebaya dengan botol plastik.

Lemparan paling deras dilakukan para penonton yang duduk di tribun VIP yang terletak di sebelah barat, yang kebetulan berada persis di atas bench Persebaya

0 komentar: